Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Murni di Kantor Kelurahan Bandar Lor, Rabu (5/5). Pada kesempatan ini Wali Kota Kediri juga ikut melayani masyarakat yang membeli berbagai komoditas yang dijual di Operasi Pasar Murni.
Pelaksanaan Operasi Pasar Murni untuk mengendalikan beberapa harga komoditas bahan pokok yang melonjak. Sehingga inflasi di Kota Kediri dapat terus terjaga. Pada bulan April lalu inflasi bulanan di Kota Kediri sebesar 0,31 persen. Dimana pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,68 persen.
Usai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Murni, Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa stok kebutuhan bahan pokok di Kota Kediri sampai dengan hari ini masih aman. Kemudian untuk kenaikan harga juga masih terkendali. Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok sehingga inflasi di Kota Kediri selalu terjaga. “Kalau inflasinya terjaga lalu masyarakatnya juga cara berbelanjanya juga bijak. Maka, Insya Allah inflasi di Kota Kediri terjaga terus. Kita juga update data setiap harinya seperti apa. Sehingga biasanya mendekati Hari Raya Idul Fitri ini harga cenderung melonjak. Untuk menjaga stabilitas harga itu maka kita adakan operasi pasar. Ini sudah menjadi tradisi kita. Jadi kalau ada lonjakan-lonjakan kita adakan operasi pasar,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga menghimbau agar masyarakat berbelanja secara cerdas dan bijak. Karena biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri ini masyarakat berbelanja secara berlebihan. “Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dengan protokol kesehatan yang baik. Pembeli disini juga masyarakat ya bukan pedagang. Saya rasa ini sudah tepat sasaran. Saya juga ingatkan agar masyarakat berbelanja secara bijak. Toh ini kan semua pada dilarang mudik. Jadi belilah secukupnya agar harga di pasaran stabil,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari menyampaikan Operasi Pasar Murni telah dimulai sejak tanggal 27 hingga 30 April, lalu dilanjutkan pada tanggal 3 hingga 5 Mei di 18 Kelurahan. Komoditas yang dijual beras dengan kemasan 5 kilogram seharga Rp 45.000, gula seharga Rp 10.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp 11.250 per liter, dan telur dengan harga 18.500 per kilogram. Setiap warga dibatasi pembeliannya, yakni, beras 2 kantong kemasan 5 kilogram, 2 kilogram telur, 2 kilogram gula dan 2 liter minyak. “Sejauh ini tidak ada kendala. Kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan bagus. Kami juga sediakan handsanitizer, masker, dan petugas kesehatan dari Dinkes. Ketersediaan stok saat ini juga aman. Meskipun inflasi tidak begitu tinggi kita hadir di tengah masyarakat untuk memberi dukungan. Jadi warga yang semua warga bisa menikmati apa yang kita sediakan di operasi pasar,” urainya.
Masyarakat begitu antusias dalam pelaksanaan Operasi Pasar Murni. Salah satunya, Nancy asal Kelurahan Bandar Lor. “Harganya disini lebih murah dari harga di pasaran. Senang ada operasi pasar ini. Semoga ada lagi. Karena saya sebagai warga sangat bersyukur harganya lebih murah,” ujarnya.