Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menghadiri silaturahmi ulama umaro se-Kota Kediri yang diselenggarakan di Ruang Joyoboyo, Kamis (6/5). Wali Kota Kediri mengungkapkan situasi yang aman dan kondusif yang terjadi di Kota Kediri selama ini tidak lepas dari peran serta ulama umaro terlebih dalam masa pandemi seperti saat ini. "Saya berterima kasih kepada ulama umaro karena selama menjabat di sini kita bisa bekerjasama dengan baik. Alhamdulillah kondisi Kota Kediri di masa pandemi ini cukup kondusif sekali. Saya mohon kepada para ulama dan umaro di Kota Kediri tetap kompak dan mohon didoakan juga Kota Kediri," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Kediri juga menyampaikan akan memberikan beasiswa di semua jenjang pendidikan kepada hafiz dan hafizah di Kota Kediri. Selain itu, Wali Kota Kediri berharap kehadiran para hafiz dan hafizah bisa dijadikan motivasi dan berkah untuk Kota Kediri. “Mumpung ini ketemu hafiz dan hafizah kami berencana inshaAllah akan kita berikan beasiswa. Tadi saya minta untuk dibuatkan grupnya nanti kita akan urus beasiswannya. Ini akan kita gali terus penghafal Al Quran yang ada di Kota Kediri akan kita urusi untuk beasiswanya," jelasnya.
Terakhir, Wali Kota Kediri menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan. Terlebih saat ini ada mutasi virus corona baru yang ditemukan di wilayah Jawa Timur. "Tadi saya dapat laporan bahwa ada virus mutasi baru yang ditemukan di wilayah Jawa Timur yang berasal dari India, Inggris serta Afrika. Kita mesti berhati-hati. Walaupun sudah divaksin jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan," pesannya.
Sementara itu, Ayu Fajar Lestari (21 tahun) hafizah berkebutuhan khusus asal Kelurahan Bandar Kidul yang saat ini juga menempuh pendidikan di perguruan tinggi menceritakan awal mula dirinya belajar alquran hingga menjadi hafizah penghafal 30 juz di usia 12 tahun. Ayu menyampaikan, keinginan belajar Al Quran muncul saat dirinya berusia 2,5 tahun. Awalnya dirinya hanya ingin bisa mengaji seperti teman-temannya yang lain. "Yang saya rasakan dulu teman saya senang ketika pulang dari madrasah. Makanya saya juga pengen dan sampaikan niat saya ke Ibu. Sama Ibu awalnya diajari juzama dan terjemahannya. Setelah umur 3,5 tahun baru diajari nenek. Biasanya ketika belajar Al Quran nenek selalu menyampaikan secara detail perihal nama surat, nomor ayat, nomor surat baru lafaz ayatnya," ujarnya.
Dengan adanya beasiswa dari Pemerintah Kota Kediri nantinya, Ayu merasa sangat bersyukur. Ke depan Ayu berharap cita-citanya untuk mengajarkan Al Quran bagi para disabilitas, anak yatim dan dhuafa dapat terwujud. "Adanya rencana beasiswa dari Pemerintah Kota Kediri untuk para hafiz dan hafizah saya merasa bersyukur. Ini nikmat dari Allah, saya juga berterima kasih pada Bapak Wali Kota Kediri. Harapan saya semoga beasiswa ini juga bermanfaat bagi saya dan bagi para penghafal Al Quran pada umumnya.
Hadir pula dalam acara tersebut Sekrataris Daerah Kota Kediri, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri serta pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah.