Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta jajaran Forkopimda Kota Kediri mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui video conference, Senin (17/5) bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri. Ada dua arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni terkait lonjakan Covid-19 pasca libur lebaran dan mengenai perekonomian.
Presiden Joko Widodo menekankan agar seluruh kepala daerah mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Berdasarkan data, masih ada sekitar 1,5 juta orang yang melakukan mudik di tengah larangan mudik. Sebelumnya, telah diprediksi ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan mudik lebaran. Namun setelah pemerintah membuat kebijakan tentang larangan mudik, masyarakat yang ingin mudik turun menjadi 11 persen. Kemudian setelah dilakukan sosialisasi larangan mudik turun menjadi 7 persen dan setelah dilakukan pengetatan turun menjadi 1,1 persen. Saat ini, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sedang memberlakukan lockdown karena adanya lonjakan kasus. “Kita berharap kasus aktifnya tidak sebesar pada tahun lalu karena saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncak tanggal 5 Februari dengan kasus aktif sekitar 176 ribu. Tetapi saat ini turun menjadi 90.800 atau turun sekitar 48 persen. Ini yang harus terus kita jaga dan harus adanya konsistensi,” ujarnya.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo menambahkan agar seluruh kepala daerah untuk memperkuat testing, tracing dan treatment. Apalagi bila dilihat dari data kasus mingguan terdapat beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. “Pekembangan kasus mingguan di Sumatera harus diwaspadai. Namun semua harus tetap hati-hati. Untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) target kita harus dibawah 50 persen dan saat ini BOR Nasional 29 persen. Kalau obat kurang minta Kemenkes. Kalau vaksin masih punya kemampuan untuk disuntikkan terutama bagi lansia segera lakukan,” imbuhnya.
Mengenai masalah ekonomi, Presiden Joko Widodo mengatakan di kuartal satu tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di angka -0,74 persen. Pada kuartal kedua tahun 2021 ditargetkan harus diatas 7 persen. Namun dalam menggerakkan perekonomian harus tetap memperkuat protokol kesehatan. “Semua gubernur, bupati dan wali kota punya kontribusi yang sama terhadap pertumbuhan ekonomi. Periode Idulfitri ada peredaran uang kartal sebanyak 154,5 triliun dibanding pada periode Idulfitri tahun 2020 ada kenaikan 41,5 persen. Ini positif dan mengandung optimisme. Namun tetap hati-hati dengan kenaikan Covid. Kita harus kerja keras dan optimis agar di kuartal kedua target kita bisa tercapai. Tapi tetap hati-hati urusan Covid harus tetap diatasi. Dua-duanya harus bisa berjalan beriringan. Apa yang saya sampaikan bisa menjadi basis data dan kita harus semangat mengatasi ekonomi dan persoalan Covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan akan menjalankan arahan Presiden Joko Widodo dengan terus konsisten dalam menjalankan aturan-aturan yang telah dibuat untuk terus menekan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. Penguatan PPKM Mikro juga akan terus dilakukan. “Saya selalu mengingatkan kepada Tim Gugus Tugas bahwa aturan yang telah kita buat itu ya berlakunya harus konsisten. Dijalankannya juga harus konsisten,” ujarnya.
Untuk perekonomian, Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa selalu berdiskusi dengan Forkopimda Kota Kediri agar perekonomian harus terus berjalan. Namun jalannya perekonomian di Kota Kediri harus bisa beriringan dengan penguatan protokol kesehatan. “Harus ada komitmen kuat kita bersama untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan serta menjaga ekonomi agar tetap berjalan,” jelasnya.