Usai menjalani isolasi di Asrama Haji, Sukolilo Surabaya, Minggu malam (23/5) salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Kediri dijemput oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri. Sesampainya di Kota Kediri, Sudarmi PMI yang datang dari Hongkong ini langsung di bawa ke Posko PPKM Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren guna melakukan isolasi.
Lurah Burengan, Adi Sutrisno menjelaskan bahwa PMI yang sampai di Bandara Soekarno Hatta akan melakukan isolasi di asrama haji selama 2 hari sembari menunggu hasil swab PCR pertama keluar. “Sebelum sampai di Kota Kediri, Sudarmini telah melakukan 2 kali swab, yaitu di Hongkong dan Asrama Haji. Alhamdulillah hasilnya negatif, dan pagi tadi juga sudah melakukan swab PCR ke 2 di Puskesmas Pesantren 2,” terangnya.
Menurut Adi saat ini ada 2 orang PMI asal Kelurahan Burengan yang telah tiba. “PMI yang datang pertama sudah dipulangkan ke keluarganya. Setelah sebelumnya juga dilakukan Swab PCR ke 2 dan hasilnya negatif. Saat ini, PMI tersebut menjalankan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari,” jelasnya.
Sembari menunggu hasil Swab PCR ke 2 keluar, Adi menjelaskan bahwa Posko PPKM telah menyediakan beberapa fasilitas, mulai dari tempat tidur, tv, kipas angina, genset, mushola, dampur umum hingga wifi untuk PMI yang melakukan isolasi. “Setelah melakukan isolasi di Posko PPKM, PMI yang sudah di pulangkan ke keluarganya juga masih akan dipantau oleh petugas,” tambahnya.
Lebih lanjut Adi juga menjelaskan bahwa masyarakat di Kelurahan Burengan juga tidak merasa khawatir dengan kepulangan PMI di daerahnya. “Masyarakat sudah kita berikan edukasi melalui RT, RW, kader PKK dan kader posyandu. Yang terpenting selalu terapkan 5M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas,” jelasnya.