Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri menyelenggarakan Workshop Menulis Konten Kreatif untuk Pemasaran Produk Kriya bertempat di Warunk Upnormal Kediri, pada Selasa (25/05/2021). Hadir sebagai narasumber Iqbal Aji Daryono, penulis dan pegiat media sosial yang bergabung secara virtual dari Yogyakarta. Acara ini diikuti 20 pelaku UMKM bidang kerajinan, aksesoris, dan fesyen sebagai peserta yang diseleksi melalui pendaftaran terbuka sebelumnya.
“Pemasaran pada zaman digital ini lebih banyak menggunakan bahasa tulisan daripada bahasa lisan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Pelaku industri kriya harus memiliki kemampuan menulis rangkaian kalimat yang benar-benar mengena untuk mendapatkan respon positif dari pelanggan dan calon pelanggan,” kata Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri dalam sambutannya.
Story telling merupakan hal penting untuk memasarkan produk, khususnya melalui toko daring (online). Bila penjual menjual di toko luring (offline) bisa berkomunikasi langsung dengan penjualnya sehingga menjelaskan produk dengan jelas, maka menjual di toko daring harus komunikatif. Teknik penyampaian menjadi hal penting untuk menarik para pembeli, khususnya produk IKM.
Iqbal menyampaikan beberapa tips dalam menulis konten kreatif di media sosial maupun di lokapasar (marketplace) yang bisa dilakukan dan dipraktikkan oleh para pelaku IKM yang bukan penulis.
“Pertama, deskripsi produk harus jelas dan detail sehingga calon pembeli tidak perlu bertanya lagi untuk hal yang tidak perlu ditanyakan sehingga penjual tidak lelah menjawab,” kata Iqbal. Bahan, ukuran, warna, ketersediaan stok merupakan informasi dasar sebuah produk yang harus ada ketika menjual produk.
Selanjutnya soal tata bahasa dan pemilihan kata yang memikat pun membutuhkan latihan dan kebiasaan. Membuka referensi dari pelaku lokapasar yang lain perlu dilakukan para pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini para peserta menjadi lebih cakap dalam mengomunikasikan produknya. Melihat animo pendaftar yang cukup banyak sementara quota terbatas mengingat kita tetap harus taat prokes, kami menggarisbawahi bahwa pelatihan dalam pemasaran daring dibutuhkan oleh pelaku IKM di Kota Kediri. Semoga kami akan terus bisa mendukung peningkatan kemampuan para IKM,” kata Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin Kota Kediri.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kediri bersama pemangku kepentingan terkait diketahui telah meluncurkan serangkaian program untuk mendukung kebangkitan sektor UMKM. Beberapa waktu lalu, Walikota Abdullah Abu Bakar me-launching etalase khusus PUSAKA (Produk UMKM Asli dari Kota Kediri) yang merupakan program kolaboratif Pemkot Kediri bersama toko-toko retail modern di Kota Kediri. Adanya ruang khusus yang didedikasikan bagi produk-produk lokal ini akan menjadikan masyarakat lebih mengenal produk UMKM Kota Kediri.