Bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginisiasi Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Selasa (1/6). Kegiatan ini juga menghadirkan Satriyani yang merupakan salah satu dari 74 ikon penerima penghargaan Pancasila tahun 2019 dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Selain itu kegiatan juga diikuti secara virtual oleh Aris Heru Utomo Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Sipil Negara BPIP, Gus Syauqi Ma’aruf Amin Aktivis Sosial/Kepemudaan dan Seni, Nugie Aktivis Lingkungan, Nanang dari Rumah Garuda Yogyakarta, dan perwakilan dari Pemkot Lampung.
Wali Kota Kediri mengungkapkan saat ini rasa nasionalisme sedikit luntur. Maka dari itu harus dibuat gerakan untuk kembali membangkitkan rasa nasionalisme. Kota Kediri berinisiatif membuat Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila. Dimana Mars Pancasila ini akan diputar di tempat-tempat umum setiap pukul 14.00 WIB. Diharapkan gerakan ini bisa menjadi virus yang positif bagi Indonesia dan nilai-nilai pancasila bisa terus diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. “Alhamdulillah kami bersyukur di Kota Kediri kalau kita lihat peninggalan-peninggalan sejarah berupa relief yang berkaitan dengan Garuda. Bila ditarik ke belakang ternyata simbol-simbol Garuda ini ada di Kota Kediri. Ke depan kita harus mengembangkan serta menggali lebih dalam lagi Pancasila. Sehingga harus ditumbuhkembangkan agar lebih asyik lagi. Saya mohon untuk memberi masukan karena kita lagi memulai. Kita juga siap berkolaborasi untuk mengembangkan rasa nasionalisme. Paling tidak kita bisa membantu Negara ini bahwa Pancasila ini memang ideologi kita, identitas kita. Sehingga saya yakin sekali Pancasila lahir tanpa akhir untuk tanah air,” ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan untuk terus membangkitkan nasionalisme dan nilai-nilai pancasila bukanlah tugas dari BPIP saja, namun semua pihak. Ke depan anak-anak milenial harus dilibatkan untuk menggelorakan nilai-nilai pancasila. “Suatu contoh kita akan adakan lomba video klip tentang Garuda Pancasila yang asyik, dari genre musik yang berbeda-beda. Ini akan menumbuhkembangkan serta mengasah kreatifitas para pemuda. Mudah-mudahan ini yang menyatukan kita, menjadi gerakan kecil yang bisa jadi rem perekat bagi bangsa kita yang kita cintai. Tidak ada yang bisa membesarkan Pancasila, kecuali bangsa kita sendiri. Kalau kita melupakan ini selesai sudah. Tapi kalau kita mau terus menggelorakan, digali terus, saling mengingatkan saya yakin Pancasila akan melekat pada norma-norma kehidupan kita dan menjadi ideologi kita semua,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga menambahkan di Kota Kediri kerukunan antar umat beragama berjalan dengan baik. Bahkan indeks toleransi di Kota Kediri nilainya tinggi. Semua itu didasari dari nilai-nilai Pancasila yang terus diterapkan. “Seperti toleransi, mengedepankan musyawarah dan bahwa kita berketuhanan. Itulah yang kita pakai di Kota Kediri. Alhamdulillah hingga saat ini kami dan tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh agama berkomitmen untuk menjaga kebersamaan. Kita memang berbeda-beda tapi kita disatukan oleh Bhineka Tunggal Ika,” imbuhnya.