Memasuki musim kemarau, petani hidroponik di Kota Kediri mulai mewaspadai keberadaan hama penggorok daun (leaf miner) dan kutu daun (aphids) pada tanaman mereka. Seperti yang ditemui oleh petani Hidroponik di green house Hidroponik Bersinar, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri.
Petani yang terdiri dari tiga ibu-ibu rumah tangga ini mengatakan bahwa mereka menemukan hama penggorok daun di tanaman selada yang mereka tanam. “Penggorok daun, ini kalau dibiarkan bisa merembet ke daun-daun yang lain,” ujar Nunung Nofiah, salah satu petani Hidroponik sambil menunjukkan daun yang terkena hama penggorok daun, Rabu, (9/6).
Nunung juga mengatakan, bahwa ia bersama kedua rekannya terus menghimpun informasi tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman hidroponik dari berbagai sumber. “Kami terus cari informasi bagaimana cara mengatasinya, seperti mensortir daun-daun yang terkena hama, hingga melakukan penyemprotan dengan cairan pestisida khusus untuk sayuran,” tandasnya.
Sementara itu, Winarsih, petani yang juga turut mengelola Hidroponik di Kelurahan Ngronggo ini mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengalami gagal panen. “Kami juga pernah gagal panen, karena hama kutu daun,” ujar Winarsih, Rabu, (9/6).
Ia mengatakan sempat melakukan sterilisasi lokasi green house, sebelum kemudian dilakukan penanaman kembali. “Kami sterilkan total, dengan tujuan untuk menghilangkan kutu daun secara menyeluruh, sehingga nanti ketika ditanam kembali tidak timbul masalah serupa,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Iwang Candrayana, Penyuluh Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, di wilayah Kelurahan Ngronggo mengatakan bahwa memang benar, dimusim kemarau, para petani Hidroponik perlu mewaspadai keberadaan hama.
“Musim panas, hama memang menjadi salah satu permasalahan yang patut diwaspadai, seperti penggorok daun dan kutu daun, disamping itu, penyakit seperti busuk daun juga tidak bisa disepelekan.” terangnya, Rabu, (9/6).
Menyikapi hal tersebut, Iwang mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat hama atau penyakit tanaman ini. “Kalau parah, langsung diganti semua, tempat disterilkan sebelum melakukan penanaman kembali,” tandasnya.
Namun jika permasalahan masih tergolong ringan dan tidak parah, ia mengakatan cukup dengan menyortir dan mengambili daun atau tanaman yang terserang hama atau penyakit tersebut. “Daripada nanti menjadi inang, digunakan untuk tempat berkembang biak hama dan merembet ke tanaman yang lain, lebih baik langsung diambil saja,” ujar Iwang.
Upaya Edukasi yang dilakukan oleh DKPP Kota Kediri tersebut giat dilakukan untuk mendukung para petani-petani di Kota Kediri tetap berdaya dan mampu memproduksi hasil pertanian yang berkualitas. “Tujuannya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pertanian,” pungkasnya.