Keberadaan rokok illegal, yaitu produk rokok tanpa pita cukai, pita cukai palsu, pita cukai berbeda atau pita cukai bekas merugikan negara karena menutup pendapatan dari sektor pajak. Untuk itu perlu dibuka penutup pendapatan itu.Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri dan Bea Cukai Kediri, menyelenggarakan lomba desain kaos bertemakan 'Gempur Rokok Illegal'.
"Dalam melakukan suatu kampanye, tidak melulu soal sosialisasi tatap muka langsung, apalagi di situasi pandemi seperti saat ini," ungkap Hendratno, Bagian Humas, Bea Cukai Kota Kediri, Sabtu, (12/6).
Ia mengatakan perlu dibentuk suatu kewaspadaan masyarakat terhadap rokok illegal dengan media yang kreatif sehingga menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi isi konten dari informasi tersebut. "Salah satunya melalui desain kaos ini, melalui kreatifitas dari para desainer, diharapkan dapat menghasilkan suatu karya yang eye-catchy namun juga syarat akan pesan gempur rokok illegal," imbuh Hendra.
"Semakin banyak orang yang tertarik dengan kaos dengan desain yang menarik, semakin besar pula kemungkinan masyarakat memahami dan menyadari supaya tidak menjual bahkan menggunakan rokok-rokok illegal tersebut," tandasnya.
Sementara itu, penerimaan cukai di kantor Bea Cukai Kediri mencapai 26,1 Triliun. Dimana wilayah kerjanya meliputi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Jombang.
"Saya optimis, melalui media desain kaos ini merupakan salah satu media kreatif dan unik yang dapat menarik atensi masyarakat dengan demikian informasi bisa diserap dengan maksimal," pungkas Hendra.
Tidak hanya itu, rupanya kegiatan ini membawa dua misi. Selain untuk mengkampanyekan gempur rokok ilegal, kegiatan berikut juga dimanfaatkan untuk membedayakan dan menstimulasi industri clothing di Kota Kediri.
Seperti yang diungkapkan oleh Tintawati, Plt. Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri. "IKM clothing di Kota Kediri itu sangat kreatif, banyak inovasi yang mayoritas dimunculkan oleh para generasi-generasi millenial," terangnya, Sabtu, (12/6).
Hal tersebut yang membuat pihaknya mantap untuk menyelenggarakan lomba desain kaos untuk yang pertama kalinya. "Ini salah satu usaha kami untuk memberdayakan usaha dari para IKM clothing di Kota Kediri dan mewadahi kreatifitas mereka," terang Tinta.
Ia juga mengungkapkan, dilihat dari animo peserta yang mendaftar, lomba ini mendapatkan respon yang bagus, utamanya dari para generasi millenial kreatif di Kota Kediri. Seperti yang diungkapkan oleh David Amirudin, salah satu peserta yang mengikuti Technical Meeting (TM) lomba desain kaos ini di kantor Disperdagin Kota Kediri, Jum'at (11/6/2021).
"Saya sebagai mahasiswa desain grafis dan penggiat clothing, sangat senang dengan adanya lomba semacam ini di Kota Kediri, hal ini dapat mengasah kemampuan saya, kreatifitas dan tentunya mendukung pemerintah utamanya dalam memerangi rokol illegal," terang David, Jum'at (11/6).
Dijelaskan Tinta, adapun Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri bersama dengan Bea Cukai Kediri menyediakan hadiah total 20 juta rupiah untuk 6 kriteria juara. Selain itu, bagi karya yang belum lolos sebagai pemenang, pihaknya tetap akan memberikan apresiasi dengan memerkannya dalam clothing expo. "Rencananya akan dilaksanakan di Kediri Town Square mendatang sekaligus sebagai puncak acara lomba desain kaos ini," ujar Tinta.
"Bagi masyarakat Kota Kediri yang berminat untuk mengikuti lomba ini, pendaftaran masih terus kami buka hingga tanggal 18 Juni, untuk informasi dan persyaratan bisa di cek melalui instagram kami @disperdagin_kotakediri atau @pemkotkediri," pungkasnya.