Bantuan pendidikan bagi mahasiswa Kota Kediri kembali bergulir tahun ini. Sejak digulirkan pertama kali pada tahun 2015 lalu, terhitung sebanyak 2.479 mahasiswa Kota Kediri sudah menerima manfaat bantuan pendidikan dari Pemerintah Kota Kediri.
Dengan adanya bantuan pendidikan tersebut, Wali Kota Kediri menginginkan agar siswa yang tidak mampu namun memiliki potensi, memiliki prestasi yang baik dan effort yang besar bisa melanjutkan kuliah. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kediri didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri saat menghadiri acara Sosialisasi Bantuan Pendidikan Bagi Mahasiswa Kota Kediri di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, Kamis (17/6). Acara tersebut diikuti 123 mahasiswa secara daring dan luring.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu adik-adik untuk melanjutkan kuliah. Pemberian bantuan ini juga harus didukung dengan IPK minimal 3.0. Saya minta ini dipertahankan karena selain untuk persyaratan, dengan nilai IPK yang tinggi biasanya juga sangat berpengaruh ketika adik-adik masuk dunia kerja. Untuk bekerja biasanya IPKnya minimal 2,75. Tapi adik-adik IPKnya harus di atas itu agar ke depannya mudah mencari kerja," ujarnya.
Di masa pandemi ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berpesar agar para mahasiswa bisa memanfaatkan lebih banyak waktu untuk belajar. Banyak peluang dan hal yang bisa dipelajari. Wali Kota Kediri juga menceritakan kisah sukses beberapa tokoh untuk memotivasi para mahasiswa. “Mumpung masih daring, ada kesempatan untuk belajar yang lebih, belajar apapun. Ke depan semuanya akan terdistrupsi. Sudah banyak contoh di depan mata kita. Tugas adik-adik adalah belajar dan bergaul dengan baik. Kembangkan relasi seluas-luasnya. Harapan saya adik-adik tidak bekerja tapi membuka lapangan pekerjaan apapun itu. Belajar sungguh-sungguh dan minta doa ke orang tua. Pelajari apapun yang kira-kira ke depan akan berkembang. Saya rasa adik-adik bisa menetukan pilihan dengan bijak supaya ke depan bisa survive,” jelasnya.
Ada pemandangan menarik ketika acara berlangsung. Pasalnya di tengah mahasiswa yang hadir, ada sosok perempuan paruh baya yang mengikuti kegiatan sosialisasi. Dia adalah Sutinah (57 tahun) satu-satunya peserta yang datang mewakili anaknya, Said Subakti yang saat ini menempuh semester akhir di PSDKU Universitas Brawijaya Kediri. Ibu dari empat anak asal Kelurahan Pocanan tersebut menuturkan perasaannya mendapat bantuan pendidikan dari Pemerintah Kota Kediri. “Kebetulan hari ini anak saya sedang sakit dan diwakilkan ke saya untuk datang ke sini. Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Kediri. Sebagai perwakilan dari orang tua saya merasa senang dan ini sangat membantu sekali. Karena keadaan saya kurang mampu dan keseharian saya hanya sebagai juru masak, dan bapaknya juga sudah meninggal tahun 2004 lalu. Anak saya IPKnya 3.0 jadi alhamdulillah dapat,” tuturnya.
Di akhir acara Wali Kota Kediri memberikan bantuan pendidikan secara simbolis kepada lima mahasiswa dengan nominal bantuan masing-masing lima juta per tahun.