Orang tua mana yang tidak bersedih, jika buah hatinya divonis dokter mengidap kanker. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Vita Desi Anggraini, warga yang tinggal di Rumah Susun Sistem Sewa ( rusunawa ) blok E Kelurahan Dandangan Kecamatan Kota. Anak pertamanya yang bernama Elang Putra Sangsoko itu harus terbaring diatas kasur. Anak berusia 11 tahun itu kakinya belum bisa digunakan untuk berjalan karena kanker tulang.
“Satu tahun yang lalu, sekitar bulan Maret 2020 saat elang pulang bermain ia berjalan dengan pincang karena terjatuh saat bermain, awalnya saya kira kesleo hingga akhirnya saya bawa ke tukang pijat dengan harapan kesleonya bisa sembuh,” terang Vita, Senin, (21/6).
Diceritakan oleh Vita, setelah dibawa ke tukang pijat beberapa kali, putranya tidak kunjung sembuh. Hingga ia memutuskan untuk membawanya ke RSUD Gambiran untuk mendapatkan pemeriksaan. “Dari hasil pemeriksaan ternyata ada kerusakan tulang pada kaki kiri Elang sehingga harus istirahat total,” ungkap Vita.
“Tapi namanya anak-anak usia kelas 5 SD, ia merasa bosan kalau harus diam saja tanpa beraktivitas jadi dia sedikit-dikit berjalan meski pincang,” ungkap Ibu tiga anak ini.
Tidak tega melihat kondisi anaknya, ia kembali membawa putranya untuk mendapat pemeriksaan di rumah sakit. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, Vita mengatakan bahwa putranya didiagnosa mengidap kanker tulang. “Ganas atau jinaknya masih belum tahu, jadi kami dirujuk ke RS. Dokter Soetomo Surabaya untuk mendapatkan hasil diagnosa yang lebih akurat,” ujar Wanita yang sebelumnya bekerja di sebuah rumah makan ini.
Vita mengatakan, setelah dirujuk ke RS. Dokter Soetomo, dia mendapati ternyata putranya mengidap kanker tulang ganas. “Ternyata waktu jatuh itu ada retakan pada tulang di kaki kirinya,” imbuh Vita.
Pasca melakukan operasi pada kaki kirinya, kondisi Elang semakin membaik, hingga ia memutuskan untuk kembali belajar berjalan. Naas, seakan ujian belum berhenti, Elang terjatuh saat belajar berjalan menggunakan alat bantu jalan, hingga membuat kaki kanannya patah. “Menurut keterangan Dokter, karena anak saya punya riwayat kanker tulang jadi tulangnya masih rapuh,” ungkap Vita dengan berkaca-kaca.
Meski demikian, Vita bersyukur karena biaya berobat buah hatinya di tanggung oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Jamkesda. Selain itu juga mendapat bantuan sembako dan popok. “Mulai dari awal hingga akhir gratis, mengurusnya pun mudah dan tidak ribet,” ungkapnya.
Vita mengatakan, saat ini kondisi Elang sudah semakin membaik setelah menjalani berbagai perawatan medis. “Alhamdulillah sudah membaik, anaknya sehat, semangatnya untuk sembuh itu luar biasa besar dan dia tidak mengeluh sama sekali, itulah yang menjadi penyemangat saya selama ini,” pungkas Vita.
Saat ini, Elang masih harus menjalani serangkaian pengobatan kanker tulang yang diidapnyanya. Melalui Homecare Peduli, setiap dua hari sekali petugas melakukan kunjungan ke rumah Elang untuk melakukan perawatan luka pasca operasi. “Dua hari sekali Homecare Peduli akan mengunjungi pasien untuk melakukan perawatan luka di kaki kanan Elang,” ungkap Fauzan Adima, Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, Senin, (21/6).
Sementara itu, untuk pengobatan kanker tulang di kaki kirinya masih terus berjalan di dr. Soetomo. “Jalan terus karena itu merupakan protokol kemoterapi jadi tidak boleh berhenti,” tandas Fauzan.
Dijelaskan Fauzan, Homecare Peduli siap membantu mengantarkan pasien untuk melakukan kemoterapi di RS. Dokter Soetomo. “Selama ini pasien kesusahan akomodasi untuk kesana, jadi sesuai jadwalnya setiap 2 minggu sekali kami antarkan pasien untuk kemoterapi di RS. Dokter Soetomo,” pungkas Fauzan.