Kondisi hujan lebat beberapa hari terakhir tidak jarang membuat adanya genangan di beberapa titik ruas jalan Kota Kediri. Namun begitu, genangan yang terjadi relatif singkat dan rata-rata ketinggian 40cm. “Genangan itu diindikasi dengan kurang dari 24 jam sudah surut,” ujar Endang Kartika Sari, Kabid Binamarga Dinas PUPR. Debit air hujan yang cukup deras menjadi faktor terjadinya genangan, sehingga air bertahap dialirkan ke drainase. Untuk mengurangi genangan, Bidang Binamarga Dinas PUPR melakukan normalisasi drainase di beberapa ruas jalan Kota Kediri setiap hari. Terdapat beberapa jalan yang baru ini sudah dinormalisasi berkala, yaitu Jalan Kilisuci, Jalan Letjend Sutoyo, dan beberapa ruas jalan lain.
Antisipasi sebelum musim penghujan sudah dilakukan. Karena selain debit air tinggi, genangan air juga disebabkan penumpukan lumpur dan beberapa sampah di aliran drainase. “Terutama pada aliran drainase crossing (2 jalur) di bawah jalan raya dan harus dibersihkan secara manual,” tambah Endang. Kondisi ini terjadi di bawah Jalan Dr. Saharjo, terdapat tumpukan lumpur yang membuntu drainase dengan diameter 70cm. Selain pembersihan drainase, Dinas PUPR juga menambah jalur pembuangan di Jalan Dr. Sahardjo gang 1 ke barat menuju Kali Kedak.
Penambahan jalur drainase di beberapa titik Kota Kediri menjadi prioritas Dinas PUPR untuk mengatasi genangan air. Yang pertama Jalan Patimura. Endang mengatakan, terjadinya genangan di area Pasar Setono Betek dikarenakan kondisi kontur tanah dan debit air di timur rel kereta api yang perlu dialirkan ke Sungai Brantas, “Targetnya, kami membangun sambungan drainase dari timur rel menuju barat sepanjang 400 meter,“ jelas Endang. Sebelumnya, ada 5 jalur drainase bawah rel di Kota Kediri. Selanjutnya, pembangunan drainase di ujung barat Jalan Brawijaya dan Jalan Mayor Bismo menuju Sungai Brantas. Masing-masing sepanjang 400 meter. “Jalan-jalan tersebut kami utamakan agar dapat memecah aliran air,” pungkas Endang.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Hadi Wajono menyampaikan upaya mencegah banjir bukan saja dilakukan pemerintah saja namun juga melibatkan warga. "Sesuai arahan Walikota Kediri, setiap RT wajib membuat sumur resapan,”ungkap Hadi. Menurutnya dengan keberadaan sumur resapan air di 1478 RT tentu akan dapat mempercepat penyerapan air hujan sehingga genangan air segera teratasi.