Sempat dikeluhkan oleh warga sekitar, keberadaan limbah hasil pemotongan hewan di UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Kini limbah tersebut telah berhasil disulap menjadi berkah. Bagaimana tidak, rumen sapi yang biasanya dibuang begitu saja, sekarang dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Memetik hasil kerja keras, Jum'at (25/6) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, UPTD Rumah Potong Hewan, Kelurahan Pojok bersama warga sekitar berhasil memanen kangkung, hasil penggunaan pupuk organik dari rumen, limbah sapi potong.
"Puji Tuhan, hari ini (25/6) kami berhasil memanen kangkung bersama warga sekitar, hasil pemanfaatan limbah rumen sapi dari pemotongan yang kita lakukan setiap harinya," ungkap Hariyanto, Kepala UPTD RPH Kota Kediri, Jum'at (25/6) sambil menunjukkan tanaman kangkung yang siap dipanen di halaman depan RPH.
Dijelaskan Hariyanto, rumen merupakan kotoran yang ada di dalam usus sapi yang dibedah dan dikeluarkan saat mekakukan pemotongan. "Biasanya masih bercampur dengan rumput juga, itu kita ambil kita kumpulkan dan kita proses hingga menjadi pupuk organik yang digunakan saat ini," terangnya.
Ia menerangkan dalam uji coba pertama ini, proses pengolahan limbah basah hingga menjadi pupuk organik siap pakai membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. "Kita kumpulkan dalam bak bak besar yang sudah kita siapkan, kita tutup terpal dan kita diamkan begitu saja, sekitar kurang lebih tiga minggu pupuk organik bisa kami gunakan untuk penanaman kangkung yang kita lakukan pada tanggal 5 Juni 2021 lalu," terangnya.
"Saat ini kita juga sedang melakukan uji coba lagi, dengan memasukkan limbah-limbah tersebut kedalam karung yang sebelumnya telah dicampur dengan tetes tebu dengan harapan proses penguraian limbah menjadi pupuk ini bisa lebih cepat lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, limbah rumen tersebut dibuang begitu saja ke pembuangan akhir. Hal ini menimbulkan bau yang seringkali meresahkan warga. Menyikapi hal tersebut UPTD RPH Kota Kediri berinisiatif untuk menyulapnya menjadi pupuk organik.
Sementara itu, Mochamad Ridwan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Pemerintah Kota Kediri sangat mengapresiasi hasil kerja keras UPTD RPH Kota Kediri dalam mengelola limbah. "Bagus sekali, yang biasanya limbah jadi masalah, Alhamdulillah ini bisa disulap menjadi berkah," ungkapnya, Jum'at (25/6).
Ia juga mengatakan, kangkung hasil panen tersebut bisa dinikmati oleh warga sekitar secara gratis sebagai salah satu bentuk kompensasi keberadaan RPH di lingkungan mereka. "Saya sangat bersyukur, meskipun ini masih uji coba, tapi sudah bisa menghasilkan kangkung yang segar segar, tanpa pestisida sama sekali, silahkan bisa dibawa pulang secara gratis, bisa dibagikan ke tetangga disekitarnya," imbuh Ridwan.
Adapun kangkung tersebut ditanam dan dirawat oleh para petugas RPH. Selain itu, media tanam tidak menggunakan tanah sama sekali, melainkan murni menggunakan kompos hasil olahan limbah. Kangkung yang ditanam tampak segar dan bebas hama, meskipun tanpa disemprot pestisida sama sekali.
Erly Maya Muryati, Lurah Pojok yang juga ikut memanen kangkung mengatakan bahwa hal tersebut merupakan terobosan yang luar biasa. "Ini sebuah terobosan yang bagus, pemanfaatan limbah RPH ini menjadi pupuk yang hasilnya berupa kangkung ini bisa dinikmati oleh warga sekitar secara gratis," ungkapnya, Jum'at, (25/6)
Selain Erly, ibu-ibu warga kelurahan RW 04 Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri ini juga turut membantu dalam kegiatan panen ini. Sedikitnya ada sekitar 20 orang yang terlibat dalam acara tersebut. "Besok masih berlanjut, nanti ibu-ibu PKK kelurahan pojok juga akan ikut membantu memanen kangkung ini," pungkasnya.
Sementara itu, Hariyanto juga menyilahkan bagi warga sekitar, masyarakat Kota Kediri yang ingin menggunakan kompos, pupuk organik hasil limbah pemotongan hewan dapat menggunakannya secara gratis. "Silahkan bisa langsung datang ke UPTD RPH Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto.