Sebagai upaya mendorong perekonomian di tengah pandemi covid-19, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan berbagai upaya, seperti program kredit usaha melayani warga Kota Kediri (KURNIA) dan koperasi RW.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri, Bambang Priyambodo, kedua program tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk bangkit akibat covid-19. "Kedua program ini merupakan implementasi program dari Kediri melawan rentenir,"ujarnya saat ditemui diperingatan Hari Koperasi Nasional, pagi tadi, Senin (12/7/2021).
Bambang juga mengungkapkan bahwa program Kurnia memang memberikan suku bunga rendah hanya 2 persen per tahun. "Setiap UMKM di Kota Kediri bisa mengajukan KURNIA, nantinya pengembalian bisa diangsur selama tiga tahun. Sedangkan jika pelaku usaha membutuhkan pinjaman dengan jumlah yang kecil bisa mengajukan pinjaman ke koperasi RW,"ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan bagi pelaku usaha dan koperasi yang ingin mengajukan KURNIA cukup dengan memiliki legalitas usaha dan perijinan yang lengkap.
Menurut Satria Sani, Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri saat ini sudah ada 162 Koperasi RW yang terbentuk dari total sasaran 330 RW yang ada di Kota Kediri. "Target pembentukan Koperasi RW ini diharapkan bisa tuntas dan aktif pada 2025. Namun, lebih cepat lebih baik,"ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri, Firdaus mengungkapkan ditengah pandemi saat ini Dekopinda terus mendampingi koperasi RW untuk membuat koperasi 'sehat'. "Meskipun keterbatasan situasi dan kondisi, tetap kita dampangi semaksimal mungkin agar koperasi yang berdiri bisa menjadi koperasi yang sehat,"ujarnya.
Firdaus juga menjelaskan bahwa koperasi RW ini telah mendapatkan stimulus dari Prodamas untuk pengembangan koperasi. "Kami selalu mengajak koperasi RW untuk mengajukan stimulus sebagai tambahan modal. Jika modal mencukupi, koperasi ini bisa digunakan untuk pengembangan UMKM dan kelompok usaha bersama (KUBE),"jelasnya.