“Kota Kediri masuk sepuluh besar Kabupaten/Kota terpilih di Indonesia yang memiliki penulusuran belanja biaya kesehatan yang baik” Hal ini yang diungkapkan oleh Nelly dari Kementrian Kesehatan selaku narasasumber saat ditemui di ruang merpati hari ini (14/2).
Indikator terpilihnya Kota Kediri terbagi menjadi dua hal utama. Hal tersebut digunakan meliputi kualitas data yang bagus dan konsistensi dari tim yang solid. Secara implisit hal ini mengartikan bahwa kelembagaan di Kota Kediri ini berjalan dengan baik.
Selain Kota Kediri berikut ini adalah Sembilan kota lain di Indonesia yang menjadi kabupaten/kota terpilih. Dari pulau jawa ada Tuban, Bantul, Yogyakarta, Banyuwangi dan Cilegon serta Kulonprogo. Sedangkan untuk diluar pulau Jawa ada Pekanbaru, Bungo, dan Warujambi
Hal ini membuat data belanja kesehatan Kota Kediri dapat berkontribusi dalam membantu mempertajam informasi data terkait penggunanaan pembiayaan kesehatan di Indonesia.
Karena hal tersebut sejak kemarin Kementrian Kesehatan Indonesia melalui Bidang analisis belanja kesehatan pusat pembiayaan dan jaminan kesehatan melakukan review data DHA (District Health Account) dalam Monitoring Kinerja dan Advokasi Bidang Kesehatan di Kota Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang merpati, Insumo Pallace Hotel Kediri.
Lebih lanjut, porsi biaya kesehatan daerah memegang sebanyak 25% total anggaran di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan penulusuran data semacam ini, untuk memonitoring pembelanjaan anggaran biaya kesehatan itu digunakan untuk program-program seperti apa saja. Sehingga dapat termanfaatkan dengan baik.
Selain itu Kota Kediri bila dilihat dari kualitas data DHA nya sudah melewati anjuran undang undang No. 36, dimana total sebanyak 11% APBD diluar gaji telah dimanfaatkan dengan baik dan ini merupakan hal yang bagus karena ada beberapa kota lain yang belum bisa mencapai hal tersebut.
Satu lagi pencapaian yang luar biasa yang diraih oleh Kota Kediri yang kemudian menambah deretan panjang prestasi yang telah dicapai.
Tidak ada artikel terkait