Tanpa berlama-lama, Pemerintah Kota Kediri langsung bergerak melaksanakan program-program unggulan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri Tahun 2019 - 2024, salah satunya adalah penciptaan 15000 wirausaha baru.
.
Kali ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri menyelenggarakan dua pelatihan sekaligus di lokasi yang berbeda, yaitu Pelatihan Jahit dan Sulam. Pelatihan Jahit diselenggarakan selama 10 hari, 13 - 23 Agustus 2019 dengan peserta 30 orang warga Kel. Banjaran, sedangkan Pelatihan Sulam diselenggarakan selama 3 hari, 13 - 15 Agustus 2019 dengan peserta 30 orang warga Kel. Sukorame.
.
"Selain mengakomodir usulan warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2018, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di Kota Kediri, utamanya subsektor kriya dan fashion," demikian disampaikan Kepala Disperdagin Hj. Yetty Sisworini melalui Sekretaris Disperdagin Edy Suwarto saat membuka acara pada hari Selasa (13/8) di lokasi kegiatan, Gedung KPRI Guyub Rukun, Jl. Dr Saharjo No.5 Sukorame.
.
Bertindak sebagai instruktur pelatihan sulam adalah Nur Hidayati dari CV. Mimie Indonesia, sedangkan pelatihan jahit akan dipandu tim instruktur dari LPK Devvy. Keduanya adalah pelaku usaha asli Kota Kediri yang telah memiliki pengalaman panjang di bidangnya masing-masing.
Pada hari kedua Pelatihan Sulam, Disperdagin mengundang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Kediri membuka layanan Mobile Public Service dilokasi kegiatan. Melalui layanan ini, para peserta difasilitasi untuk mengurus perizinan secara gratis melalui sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS). Dengan demikian, seusai mengikuti pelatihan para peserta pun sudah mengantungi dokumen legalitas usaha yang valid.