Kota Kediri, (12/1/2020) - Sebagai salah satu kota di provinsi Jawa Timur, luas wilayah Kota Kediri tergolong kecil dibandingkan ibu kota provinsinya, Surabaya. Namun hal ini bukan berarti Kota Kediri merupakan daerah tertinggal, justru tingkat kemakmuran masyarakatnya berada di level ketiga tingkat nasional setelah Jakarta Pusat dan Teluk Bintuni.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh BPS, angka PDRB Kota Kediri tahun 2018 mencapai Rp. 291,48 juta perkapita jauh lebih besar dari Surabaya yang hanya Rp. 132,48 juta perkapita. Hal ini merupakan angka yang besar untuk ukuran kota bukan metropolitan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di Kota Kediri terdapat pabrik Kretek yang besar. Namun, selain itu geliat Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Kediri juga semakin berkembang signifikan. Hal ini juga berpengaruh kepada penurunan angka pengangguran terbuka Kota Kediri tahun 2018 menjadi 3,63 persen. Lagi-lagi lebih rendah dari provinsi Jawa Timur (3,99 persen).
Dari data yang dirilis BPS, jumlah lapangan usaha sekunder di Kota Kediri mencapai lebih dari 80 persen, paling tinggi di Jawa Timur. Kontribusi sektor usaha sekunder menyumbang pundi-pundi kekayaan di Kota Kediri juga bukan merupakan pekerjaan instan. Mengingat pada hasil survei periode sebelumnya atau pada 2014 BPS masih menempatkan Kediri di peringkat ke-6 dengan PDRB Rp 242,83 juta per kapita.
Salah satu faktor yang mendukung perkembangan ini adalah dengan adanya PRODAMAS (Program Pemberdayaan Masyarakat). Melalui program ini, pemerintah Kota Kediri menyalurkan dana sebesar 50 Juta/Tahun/RT untuk mendukung pembangunan masyarakat hingga ke tingkat RT.
Keberhasilan prodamas dalam menggerakkan ekonomi masyarakat tersebut selanjutnya direspons oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dengan menaikkan anggarannya menjadi Rp100 juta per RT per tahun mulai 2020 – 2024.
Alokasi penggunaan anggaran Prodamas itu nantinya akan diberikan pada pembangunan sumber daya manusia; melalui bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kepemudaan hingga kesehatan.
Selain prodamas, beberapa program lain seperti pelatihan ketrampilan kerja yang dilakukan secara rutin juga menyumbang pengaruh yang signifikan. Ditambah lagi dengan bantuan penyertaan modal dana bergulir dengan bunga rendah semakin menambah semangat masyarakat Kota Kediri untuk mengembangkan usahanya.
Sedangkan untuk pemasaran produk UMKM. Pemkot Kediri sering menyelenggarakan pameran produk UMKM yang dikemas dengan berbagai acara yang menarik. Seperti Harmoni Fair, Kediri Car Free Night, Bazarku ini Bazarmu, Mahakarya dan banyak lainnya. (Diskominfo)