Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pernah mengusulkan dana hibah kepada Kementerian ESDM untuk pembangunan sarana air bersih. Usulan tersebut disampaikan pada saat kunjungan Ditjen ESDM ke Pondok Lirboyo, Februari 2020.
Usulan tersebut terealisasikan. Sebuah sumur bor dengan kedalaman 120-125m sedang dibangun di Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok, Kota Kediri. Dana berasal dari bantuan Pusat Air Tanah Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM.
“Bantuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok. Di sini saat musim kemarau kesulitan air bersih. Saat ini msh 1 buah sumur bor dalam dengan kedalaman 120m-125m,” kata Zachrie Ahmad, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri, 4/11/2020.
Sumur sedang dibangun di samping Puskesmas Pembantu Kelurahan Pojok, yang dekat dengan permukiman warga. Harapannya, keberadaan sumur tersebut mampu menyuplai air bersih di sekitar sumur.
“Harapannya bisa menyuplai 5 RT di sekitar sumur, tapi kita lihat nanti besarnya air,” kata Edi Lukito, Ketua RT 24/RW 05, tempat sumur dibangun.
Menurut Lukito, warga Lebak Tumpang memang kerap kali kesulitan air. Kini air berasal dari Sumber Tretes, mata air yang cukup besar untuk dibendung dan dialirkan ke rumah warga. Hanya saja, bila musim hujan, airnya keruh. Sedangkan pada musim kemarau cukup jernih, hanya jumlahnya terbatas.
“Maka kami sering beli air galonan untuk masak. Kalau untuk mandi pakai air dari sumber. Kalau yang tidak biasa, pasti tidak tega mandi dengan air keruh itu,” tambah Edi.
Harapan warga, sumur bor ini bisa memberi air bersih sepanjang waktu. Sebagaimana dituturkan Siti Fatimah, warga Lebak Tumpang, ia berharap sumur bor ini lekas selesai.
“Selain air dari sumber, ada beberapa yang punya sumur timba. Dalamnya di atas 30m. Itu pun sering kering kalau kemarau,” kata Siti.