Pandemi global Covid-19 menghadirkan tantangan tersendiri bagi pengelola kedai kopi di kawasan perkotaan, tak terkecuali di Kota Kediri. Bisnis kedai kopi yang sedang tumbuh-tumbuhnya sebelum merebaknya Covid-19, tak ayal mengalami perlambatan.
Merespon situasi diatas, Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri mengundang para pegiat bisnis kopi dalam acara bincang santai bertajuk Coffee Talk : Merawat Kedai Kopi di Masa Pandemi bertempat di salah satu kedai di kawasan Pesantren pada Kamis (10/12/2020).
"Perubahan pola konsumsi customer dan keharusan mematuhi protokol kesehatan harus disikapi pebisnis kedai kopi dengan tepat," tegas Kepala Disperdagin Tanto Wijohari saat menyampaikan sambutan di awal acara. Karena itu, lanjut Tanto, pihaknya berinisiatif menyelenggarakan acara ini sebagai upaya pemulihan kembali bisnis kedai kopi di Kota Kediri.
Dalam kesempatan itu, Disperdagin menghadirkan Satya Sandida, pemilik Nomaden Coffee dari Kota Malang. Dia diundang untuk membagikan kisah suksesnya merintis kedai kopi dari nol hingga kini sudah membuka tiga cabang. Para peserta diharapkan dapat menyerap inspirasi dan wawasan baru tentang bagaimana mengelola bisnis selama pandemi.
Menurut Satya, mengembangkan bisnis kedai kopi di masa pandemi bukanlah sesuatu yang mustahil. "Penyesuaian strategi mesti dilakukan, karena selama pandemi perilaku dan preferensi konsumen banyak mengalami pergeseran," urai Satya. Selain disiplin mengatur keuangan dan berfokus pada pengembangan kedai, pebisnis kedai kopi tetap harus patuh menerapkan protokol kesehatan dan regulasi pemerintah.
Salah seorang peserta, Aji Dirgantara yang mengelola Tepian Kios Kopi, mengakui manfaat positif dari mengikuti talkshow. "Jarang ada event semacam ini. Senang bertemu dengan sesama pengelola kedai kopi di Kediri, bisa saling support untuk terus maju dan berkembang," tutupnya.