Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri bekerjasama dengan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) mengadakan Operasi Pasar Murni (OPM) pada tanggal 16-17 Desember 2020. Acara diadakan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pesantren (kantor kecamatan), Kecamatan Kota (berlokasi di Kel. Banjaran), dan Kecamatan Mojoroto (berlokasi di Kel. Bandar Lor).
“Acara ini bertujuan untuk stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Kota Kediri menjelang Hari Besar Nasional Natal dan Tahun Baru 2021,” kata Tanto Wijohari, Kepala Disperindagin Kota Kediri, 17/12/2020.
Lebih detail, Anik Sumartini, Kabid. Perdagangan Disperindagin memaparkan bahwa barang-barang pokok yang dijual meliputi beras (1,5 ton), gula pasir (1 ton), minyak goreng (768 botol), dan telur (300kg). Bahan kebutuhan pokok tersebut dijual di tiga kecamatan selama 2 hari.
“Sasarannya semua warga masyarakat Kota Kediri boleh membeli,” kata Anik. Harga jual di OPM ini di bawah harga pasar yaitu beras dijual dengan harga Rp 46.000,-/kemasan 5kg, telur seharga Rp 24.000,-/kg, gula pasir Rp 10.700,-/kg, dan minyak Rp 10.300,-/botol (kemasan 1 lt).
Dalam pelaksanaanya, panitia OPM tetap memerhatikan protokol kesehatan. OPM digelar dua hari agar tidak terjadi kerumuman dan masyarakat yang membutuhkan punya kesempatan dua hari untuk berbelanja. Selain itu, di lokasi juga diterap jaga jarak, pengecekan suhu, dan cuci tangan.
“Warga kita kondisikan untuk tertib mengantre dan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Widiantoro, Camat Pesantren yang memantau acara.
Selain itu, rupanya masyakarat yang datang tidak memborong karena murah, tetapi hanya membeli sesuai dengan kebutuhan dan memberi kesempatan yang lain agar merata.
“Saya hanya membeli telur dan minyak, karena beras dan gula di rumah masih ada,” kata Mustikarini, warga Kecamatan Pesantren. Ia mengatakan, acara ini membantu bagi warga yang membutuhkan bahan pokok sebab kini mulai naik harganya.