Tips Menjadi Generasi Cerdas Ala Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar

Kediri Dalam Berita | 06/09/2021

Surya

 
Foto Istimewa Humas Pemkot Kediri
 
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sewaktu mengikuti Diskusi Publik Forum OSIS Kota Kediri (FOSKA) secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Minggu (5/9/2021). 
 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Siswa-siswi SMA di Kota Kediri menggelar Diskusi Publik Forum OSIS Kota Kediri (FOSKA).

Diskusi bertema Smart Generation in Every Condition dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Minggu (5/9/2021).

Kegiatan ini juga dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang menyampaikan, dalam masa PPKM Level 4 sistem pembelajaran di Kota Kediri 100 persen daring.

Keselamatan dan kesehatan warga sekolah adalah hal yang utama.
Meski di masa pandemi, masih banyak pelajar di Kota Kediri yang produktif dan berprestasi.

Seperti duet gitaris muda Kota Kediri dari SMPN 3 Kediri dalam ajang FLS2N 2021 tingkat nasional, SMAN 2 Kediri juara tingkat nasional pada lomba Financial Literation Championship 2021, dan siswa MTsN 2 Kota Kediri meraih gold medal diajak Singapore International Math Olympiad Challenge yang berlangsung secara virtual.

“Terima kasih banyak pelajar yang berprestasi artinya siswa masih sangat produktif masih bisa beradaptasi dalam hal apapun," ungkapnya.

Wali kota yakin siswa sudah kangen dengan sekolah.

"Tapi sabar dulu kita harus menyamakan persepsi dan perasaan bahwa ke depan harus menerapkan new normal life. Kita harus jaga bersama dan kita stabilkan Covid-19 ini. Semoga kita segera turun ke level 3,” ujarnya.

Wali kota juga membagikan tips menjadi generasi cerdas di berbagai kondisi.

Salah satunya kuncinya harus adaptif, membangun jaringan seluas-luasnya, belajar banyak hal baru, aktif berorganisasi, dan rajin belajar.

“Saya mengutip dari Charles Darwin bahwa bukan yang kuat yang bertahan tapi yang bisa menyesuaikan diri. Nah kalian harus adaptif dan terus membangun jaringan. Meskipun saat ini pandemi kalian bisa berkenalan secara daring. Nanti kalau banyak teman sudut pandang kalian menjadi luas,” jelasnya.

Sementara pada sesi dialog banyak siswa yang antusias untuk bertanya kepada Wali Kota Kediri.

Seperti Bherryl dari SMK Pawyatan Daha 1 yang menanyakan tentang media pembelajaran sekolah secara daring.

“Terkait dengan media pembelajaran di Kota Kediri pasti punya standarisasi sendiri. Ada langkah khususkah dari Kota Kediri,” tanyanya.

Menanggapi pertanyaan itu, Wali kota menjelaskan banyak media yang dimanfaatkan dalam pembelajaran secara daring.

Namun kendalanya ada sekolah yang siap dan sekolah yang belum siap menggunakan pembelajaran dengan Zoom Meeting.

Dalam keadaan seperti ini pelajar harus terus belajar dengan mencari berbagai sumber.

“Waktu itu terus berjalan kita tidak ada pilihan lain. Terkait dengan daring kita harus daring karena dari pusat pun masih belum membuka kelas," jelasnya.

Namun karena waktu terus berjalan kita harus terus banyak belajar.

"Kalian bisa belajar dari mana pun bahkan dari internet. Apapun pelajari, meskipun guru tidak memberi tugas kalian bisa belajar sendiri. Jadi kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan jangan berhenti belajar,” jawabnya.