Masuk Level 3, PTMT Mulai Dilaksanakan di Kota Kediri

Kediri Dalam Berita | 14/09/2021

Kediri, koranmemo.com – Penerapan kebijakan PPKM Level 4 sempat membuat pembelajaran dilaksanakan secara daring. Namun, setelah Kota Kediri menyandang status PPKM Level 3 kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan secara tatap muka. Hari Senin, (13/9) sejumlah sekolah penggerak yang telah terpilih, mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Seperti yang telah terlaksana di TK Dharma Wanita (DW) Tosaren 2 Kota Kediri. Yayuk Wijirusiati, Kepala TK DW Tosaren 2 melalui Asih Tri Wulandari, guru kelompok B1. Ia membenarkan bahwa mulai hari ini (13/9) PTM telah kembali dilakukan di sekolahnya

“Alhamdulillah, kami sudah melakukan tatap muka terbatas hari yang pertama, sebagai salah satu TK sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan tatap muka terbatas,” terangnya saat ditemui pasca melaksanakan pembelajaran, Senin, (13/9).

Asih mengatakan bahwa hari pertama pelaksanaan PTMT berjalan dengan lancar, ia mengaku bahwa sebelumnya telah mempersiapkan dengan matang segala kebutuhan jelang PTMT. “Kami siapkan semua kelengkapannya sesuai dengan protokol kesehatan, demi keamanan dan kenyamanan anak-anak selama menjalani tatap muka,” imbuhnya.

Dijelaskan, hari pertama pelaksanaan tatap muka tidak ditemui kendala yang berarti. Anak-anak justru tampak antusias selama mengikuti pembelajaran yang hanya terbatas 4 anak saja di setiap sesinya.

“Ini juga harapan orang tua, sekolah bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka, apalagi untuk anak usia TK, kalau pembelajaran daring seringkali dikeluhkan orang tua, anak-anak tidak mau mengikuti kelas,” tandasnya.

Tidak hanya sekolah TK, jenjang sekolah dasar pun juga mulai dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). SDN Jagalan 1 Kota Kediri misalnya. Sejumlah anak tampak mendatangi sekolah untuk melaksanakan tatap muka.

Suwarni, Kepala sekolah SDN Jagalan 1 mengonfirmasi bahwa memang benar, bahwa SDN Jagalan 1 telah dipilih sebagai salah satu sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

“Alhamdulillah lancar, untuk persiapannya kemarin juga sangat didukung oleh Wali Murid, komite sekolah maupun seluruh bapak ibu guru semuanya,” ungkap Suwarni, saat ditemui di tengah kegiatan pembelajaran, Senin, (13/9).

Saat dikonfirmasi mengenai kesiapan sekolah terkait pelaksanaan protokol kesehatan dalam pembelajaran, pihaknya mengatakan telah menyiapkan dengan matang.

“Sebelumnya, telah kita sosialisasikan kepada para orangtua wali murid dan peserta didik dengan menggunakan video-video mengenai alur-alur pembelajaran disekolah, selain itu kami juga telah siapkan semua sarana-prasarana protokol kesehatan,” jelas Suwarni.

Dijelaskan Suwarni, sebelum peserta didik datang, bapak ibu guru yang bertugas telah bersiap untuk menyambut, guna memastikan anak-anak mematuhi protokol kesehatan dengan benar, terutama memakai masker. Selain itu, ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer juga sangat memadai.

“Meskipun kami juga telah menyiapkan masker cadangan, namun kami juga meminta anak-anak untuk membawa masker cadangan,” tandas Suwarni.

Sementara, untuk jenjang sekolah menengah pertama, SMPN 3 Kediri juga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Seperti yang diungkapkan oleh Maryono, Kepala SMPN 3 Kediri, melalui Nanik Puwanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Dikatakan, pihaknya telah menyiapkan mulai dari SOP PTM hingga pembentukan satgas Covid-19 di lingkungan sekolah.

“Mulai hari Jum’at kemarin kami sudah menyiapkan kelas-kelas yang akan dipergunakan untuk pembelajaran, termasuk kelengkapan seperti alat pengecek suhu tubuh, masker, hingga ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer,” ungkap wanita yang juga mengajar mata pelajaran Matematika ini, Senin, (13/9).

Mengenai respon orangtua terkait kegiatan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi ini, pihaknya telah meminta orang tua untuk mengisi surat pernyataan jika anaknya diizinkan untuk mengikuti PTM di sekolah.

“Jika orang tua belum mengizinkan juga tidak apa-apa, pembelajaran secara daring tetap kami laksanakan, namun mayoritas orang tua sangat mendukung pembelajaran tatap muka ini, hanya satu dua orang saja yang masih menghendaki secara daring karena sedang sakit,” terangnya.

Sementara itu, Eni Mulyowati, orangtua murid SMPN 3 Kediri, ditemui saat menjemput anaknya mengungkapkan bahwa ia sangat senang anaknya bisa kembali sekolah tatap muka. “Saya sangat senang, akhirnya anak saya bisa kembali belajar di sekolah, terimakasih pak Abu,” ungkapnya dengan penuh semangat dan menaham haru, Senin, (13/9).

Begitu juga dengan Carolinabel, putrinya yang saat ini duduk di bangku kelas 7 SMPN 3 Kediri mengatakan bahwa ia juga sangat senang. “Senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, materi pembelajaran juga lebih mudah dipahami daripada belajar secara daring,” ujar gadis berhijab ini, Senin, (13/9).

Sebagai informasi, selain 3 sekolah di atas, pembelajaran juga dilakukan di 16 sekolah penggerak lain, mulai jenjang TK, SD hingga SMP yang meliputi TKN Pembina Kecamatan Kota, TKN Pembina Kecamatan Kecamatan Mojoroto, TKN Pembina Kecamatan Pesantren, TK ABA VII, SDN Banjaran 3, SDN Banjaran 5, SDN Ngronggo 3, SDN Burengan 2, SDN Sukorame 2, SD Plus Rahmat, SDI Al-Falah, SMPN 1 Kediri, SMPN 4 Kediri, SMPN 5 Kediri, SMP Plus Rahmat, dan SMP Ar Risallah.