f - harga tomat anjlok : Staf DKPP Kota Kediri menunjukkan tomat produksi warga Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.(ist)
Kediri, koranmemo.com - Memasuki musim penghujan harga sayuran turun di pasaran. Harga tomat anjlok di kisaran Rp 800 perkilogram pekan lalu.
Karena harga anjlok, sejumlah petani tomat terpaksa tidak memanen hasil tanamannya, kerena dinilai tidak cukup untuk biaya upah pekerja.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Mohamad Ridwan, mengatakan beberapa hari terakhir harga komoditas mengalami penurunan. Salah satunya, harga tomat anjlok karena produksi petani tidak seimbang dengan kebutuhan pasar.
“Daripada tidak dimanfaatkan, kami berinisiatif membeli agar meringankan beban petani. Sebanyak satu kuintal kami beli dari petani, agar uangnya bisa untuk merawat atau menanam komoditas lain,” katanya, Minggu (14/11).
Karena harga tomat anjlok juga mengakibatkan tanaman petani terbengkalai. Banyak petani yang tidak merawat tanaman karena harga tomat tidak sebanding dengan biaya perawatan tanaman.
Dia menambahkan, harga Rp 800 merupakan harga dari petani. Sementara di pasaran harga tomat Rp 1.000 perkilogram.
Penurunan harga tomat terjadi secara bertahap, mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 1.500 sampai kini mencapai harga Rp 800 perkilogram.
Melalui program Peduli Aparatur Sipil Negara (ASN) DPKP memborong tomat dan membagi-bagikan tomat pada ASN dan warga. Selain itu sisa tomat digunakan untuk membuat Pupuk Cair Organik (POC).
Selain harga tomat, harga komoditas lain juga berfluktuasi. Cabai yang sempat turun beberapa bulan lalu kini mulai merangkak naik. Cabai keriting mencapai Rp 34 ribu perkilogram sementara cabai merah besar mencapai Rp 29 ribu perkilogram.
“Perubahan musim ini membuat produksi cabai turun, kami imbau masyarakat tetap membeli bahan makanan secukupnya,” tutupnya.