Kecil-Kecil Cabe Rawit, Kota Kediri Masuk Kota Cerdas Berkat Peran Masyarakat dan Inovasi Ekonominya

Kediri Dalam Berita | 29/12/2021

Surya.co.id

 
surya/didik mashudi
 
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (Mas Abu). 
 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Meski wilayahnya kecil, Kota Kediri patut diperhitungkan di Jatim bahkan masuk kategori kota ceras (smart city). Ini setelah di penghujung 2021, Kota Kediri meraih Penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia 2021 untuk Kota Sedang.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, keberhasilan ini memotivasi Pemkot Kediri untuk memajukan Kota Kediri menjadi smart city dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini mendorong akselerasi transformasi menuju kepada digital teknologi. Pandemi ini kita melakukan berbagai digitalisasi. Mulai digitalisasi ekonomi hingga digitalisasi pelayanan publik. Kita bisa terus bangkit di masa pandemi ini karena adanya digitalisasi,” kata kepala daerah disapa Mas Abu itu, Senin (27/12/2021).

Penghargaan diberikan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas Institute Teknologi Bandung (ITB) dalam acara penutupan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2021, Senin (27/12/2021).

RKCI merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pemetaan sehingga setiap kota mampu menjadi kota cerdas berdasarkan potensi dan kharakter lokal. Kota Kediri malah berhasil meraih tiga kategori penghargaan sekaligus. Yakni, kategori kota menuju cerdas, kategori kota dengan ekonomi cerdas, dan kategori kota dengan masyarakat cerdas.

Pada kategori kota menuju cerdas, Kota Kediri memiliki beberapa inovasi yang dinilai dapat mengatasi permasalahan kota dan memiliki masterplan smart city. Lalu kategori kota dengan masyarakat cerdas, peran masyarakat sangat besar dalam memberi dukungan dalam implementasi inovasi-inovasi yang ada.

Misalnya lewat peran pokmas dalam prodamas, peran komunitas dalam English Massive, dan peran masyarakat bersinergi dalam mengatasi Covid-19 melalui Si Jamal, Batman dan Sinergi 3 Pilar.

Untuk menjadi masyarakat cerdas (smart society) diperlukan empat aspek. Yaitu, kesiapan dan kemampuan kota, ketersediaan layanan, kesiapan sosial budaya, serta dukungan teknologi atau tata kelola.

Sementara untuk kategori kota dengan ekonomi cerdas, mengukur kemampuan sebuah kota dalam meningkatkan perekonomian dan memaksimalkan sumber daya potensi kota melalui infrastruktur, teknologi, tata kota, dan data analisis.

Dalam penilaiannya melihat tiga hal yakni quality of life, IT base, dan inovasi ekonomi. Kota Kediri memiliki beberapa terobosoan di bidang ekonomi. Di antaranya, Rumah Kurasi, kerjasama dengan beberapa marketplace, Jatim Bejo, dan virtual expo UMKM.

Sebelumnya Kota Kediri telah meraih penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia karena dinilai unggul dalam kategori smart branding yang merupakan salah satu pilar utama dalam implementasi gerakan menuju 100 Smart City.