Lewatkan Liburan Secara Positif, 36 Anak di Kota Kediri Diikutkan Khitanan Massal

Kediri Dalam Berita | 06/07/2022

 

Surya.co.id

Selasa, 5 Juli 2022 22:28
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
 
surya.co.id/didik mashudi
 
Kegiatan khitanan massal yang berlangsung di Lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri, Selasa (5/7/2022). 
 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Masa libur sekolah yang panjang dimanfaatkan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kediri untuk menggelar kegiatan positif. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, DWP menggelar khitanan massal yang diikuti sekitar 35 orang anak dari kawasan sekitar, Selasa (5/7/2022).

Khitanan massal itu diadakan di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri, dan bertujuan membantu masyarakat dan anak-anak yang dikhitan terhindar dari penyakit dan tumbuh sehat. Peserta khitan juga mendapatkan bingkisan berisi alat shalat, snack dan keperluan sekolah.

Ketua DWP Kota Kediri, Novita Bagus Alit berterima kasih kepada dinas terkait yang telah membantu dan bersinergi untuk menyukseskan kegiatan khitanan massal. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial anggota DWP kepada masyarakat.

"Kita memiliki empat bidang yakni ekonomi, sosial, budaya dan sekretariat. Ini merupakan program kerja DWP di bidang sosial budaya," jelas Novita.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Fauzan Adima juga mensupport kegiatan DWP dari segi tenaga medis dan obat-obatan. "Untuk tim medis hari ini kita terjunkan sebanyak 15 orang yang melibatkan puskesmas, RS Gambiran dan RS Kilisuci," terang Fauzan.

Metode khitan massal itu menggunakan electrical cauter karena memiliki keuntungan yaitu minim pendarahan, lebih praktis serta pengerjaannya lebih nyaman. "Berbeda dengan metode konvensional yang biasanya memakai pisau sehingga pendarahannya cenderung lama dan pengerjaannya kurang nyaman," jelasnya.

Sementara untuk penyembuhan rasa nyeri akan timbul satu hari setelah biusnya habis. "Untuk pemulihan biasanya tiga hari bisa lepas perban, kalau untuk sembuh total maksimal dua minggu," ungkapnya.

Sementara Dewi Widiastuti, orangtua salah satu peserta khitanan massal mengaku kegiatan itu sangat membantu meringankan orangtua. "Dari segi kesehatan memang bagus untuk anak laki-laki, dari segi agama khitan juga diwajibkan," jelas Dewi.

Apalagi kegiatan khitan dilakukan bersamaan dengan libur panjang sekolah. "Memang saya agendakan liburan panjang kenaikan kelas untuk khitan. Kebetulan ditawari dan anaknya mau," tambahnya.