25.426 Keluarga di Kota Kediri Terima BLT BBM Secara Serentak

Kediri Dalam Berita | 15/09/2022

 Berita

25.426 Keluarga di Kota Kediri Terima BLT BBM Secara Serentak

Rabu, 14 September 2022 - 22:06
25.426 Keluarga di Kota Kediri Terima BLT BBM Secara SerentakPenyaluran BLT BBM di Kota Kediri ( foto : Diskominfo kota Kediri)
 

TIMES JATIM, KEDIRI – Sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Kementerian Sosial mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk para keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Untuk Kota Kediri, dengan jumlah penerima BLT BBM yakni 25.426 orang kegiatan penyaluran dilakukan di masing-masing kelurahan. Penyaluran dilakukan secara serentak di 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri. 

 

 

Di sejumlah kantor Kelurahan Semampir, Rabu (14/9/2022) masyarakat sudah antri dan memadati kantor kelurahan sejak proses penyaluran dibuka. Ada sejumlah kelurahan yang membuka penyaluran mulai pagi, dan ada juga sebagian yang memulai pada siang hari.  

Kepala Dinas Sosial Pulus Luhur Budi Prasetya menyebutkan pendistribusian BLT BBM ke KPM diterimakan untuk dua bulan dimana per bulannya menerima sebesar Rp 150.000. Dengan total penerima berjumlah 25.426 orang. Adapun pembayarannya disalurkan melalui PT Pos Indonesia dengan dibantu petugas dari Dinas Sosial Kota Kediri. Penyaluran dilakukan sejak pagi hingga selesai. 

“BLT yang diterima KPM yaitu Rp 150.000 per bulan dan penyerahan hari ini dilakukan untuk bulan September – Oktober jadi totalnya Rp 300.000, ditambahkan penerimaan BPNT bulan September sebesar 200.000 sehingga total yang diterima masing-masing KPM yakni Rp 500.000," tutur Paulus, Rabu, (14/9/2022). 

Dalam kesempatan tersebut, Paulus berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi  keluarga penerima manfaat. Apabila ada KPM yang sudah tidak layak menerima bantuan atau mampu, bisa memberikan informasi kepada kelurahan setempat. Nantinya jika ada masyarakat yang mampu dan tidak layak menerima maka penerima bisa di cancel atau dibatalkan

“Ada ratusan bahkan ribuan warga yang mengajukan masuk DTKS supaya dapat bantuan sosial, sehingga tidak mungkin semua tepat sasaran. Jadi harapan kita masyarakat bisa membantu dengan memberikan informasi di kelurahan masing-masing,” tuturnya.

BLT-BBM-Kediri-2.jpg

Dengan pemberian bantuan, Paulus mengimbau kepada para penerima untuk memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya, bijak dalam berbelanja dan tidak panic buying. Terutama tidak menggunakan bantuan tersebut untuk membeli rokok. Apalagi pemerintah mengucurkan BPNT maupun BPNTD secara bersama-sama. 

"Harapannya masyarakat bisa lebih bijak untuk menggunakan uang bansos yang ada untuk hal-hal yang paling penting semisal untuk kebutuhan pokoknya. Bisa ditabung atau berbelanja sesuai kebutuhan agar laju inflasi di Kota Kediri juga bisa terkendali,” tuturnya.

Meskipun penyaluran dan pendistribusian BLT BBM dilakukan secara serentak, Paulus menyebut semuanya berjalan aman dan lancar. Sementara itu, Siti Marsiyah salah satu penerima bantuan, yang merupakan warga Semampir, Kota Kediri saat ditemui mengaku bersyukur. 

Ibu dua anak yang sehari-harinya berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut merasa bantuan yang diterima sangat membantu keluarganya dalam mencukupi kebutuhan hidup.

“Dampak kenaikan BBM ini terasa untuk saya dan suami yang kerjanya sehari-hari sebagi kuli bangunan. Sesuai arahan petugas tadi, dengan bantuan ini rencananya akan saya pakai untuk membeli sembako dan kebutuhan anak,” terangnya.

Seperti diketahui BLT BBM merupakan kompensasi dari pemerintah, usai adanya kenaikan harga BBM per 3 September 2022 lalu. BLT BBM.bakal digulirkan selama periode September-Desember 2022 sebesar Rp600 ribu. Penyaluran dilakukan dalam dua tahap dimana setiap tahap disalurkan Rp300 ribu untuk penerima manfaat. 

Jumlah anggaran BLT BBM nasional adalah sebesar Rp12,4 triliun yang ditujukan bagi 20,65 juta keluarga kurang mampu.Adapun syarat utama penerima BLT BBM adalah masyarakat miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos). DTKS jadi acuan  para penerima manfaat bantuan untuk menjaga agar bantuan tersampaikan secara tepat sasaran.