TIMES JATIM, KEDIRI – Sekitar 100 pelajar dari berbagai sekolah menengah atas di Kota Kediri dengan antusias mengikuti belajar bersama di Museum Airlangga Kota Kediri, Rabu (14/09/2022). Mereka belajar untuk makin mengenal budaya dan kejayaan masa lalu Kota Kediri.
"Kita mengajak generasi muda ini untuk melestarikan budaya. Seperti salah satunya prasasti ataupun kebudayaan yang ada di Kota Kediri. Bahwa sejarah ini merupakan identitas bangsa," ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Menghadirkan narasumber dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur, serta UNP Kediri kegiatan bertajuk Sinau Bareng Ning Museum Airlangga itu diharapkan bisa menambah pemahaman serta pengetahuan cagar budaya di Kota Kediri.
"Harapannya mereka nanti itu bisa menceritakan kepada orang tuanya, saudara-saudaranya, bahkan teman-temannya di sekolah bahwa Kota Kediri itu mempunyai sejarah dan cagar budaya. Jadi mereka nanti akan semakin mencintai Kota Kediri melalui sejarah," tutur Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad.
Di museum Airlangga Kota Kediri saat ini terdapat kurang lebih 370 koleksi peninggalan sejarah dan budaya yang terdiri dari puluhan arca, keris, jimat , keramik, serta peninggalan etnografi dari masa kerajaan sampai masa kolonial. Sedangkan untuk perawatan, dari Disbudparpora kota Kediri memiliki juru rawat khusus koleksi museum. Juru rawat tersebut sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan tersendiri dari Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk merawat koleksi-koleksi museum.
Menurut Zachrie Ahmad, selama ini kunjungan para pelajar ke museum cukup tinggi. Ia juga mendorong semakin banyak sekolah yang mengajak anak didiknya ke museum. Biasanya sendiri sekolah atau kampus mengunjungi museum Airlangga dalam rombongan besar.
"Agar mereka nanti semakin tahu tentang Kota Kediri, punya peninggalan sejarah seperti itu juga nilai edukasi kepada mereka. Dengan dunia digital makin gencar dan dalam genggaman, jangan sampai mereka nanti (generasi muda) melupakan sejarah. Karena itu perlu masukan materi-materi sejarah," tambah Zachrie.
Jambangan Batu, salah satu peninggalan sejarah di Museum Airlangga kota Kediri (Yobby/Times Indonesia)
Dari ratusan koleksi peninggalan sejarah di Museum Airlangga Kota Kediri, beberapa di antaranya cukup ikonik. Salah satunya bukti sejarah cerita Panji yang berupa relief. Secara umum relief tersebut diyakini sebagai bagian dari sepenggal fragmen cerita panji Semirang.
Dalam relief tersebut tergambarkan ada 7 sosok tokoh. Diyakini sosok dengan hiasan kepala (tekes) adalah sosok panji dengan pengawalnya yang sedang berhadapan dengan sosok Panji Semirang yang diyakini sebagai penjelmaan dewi Sekartaji yang sedang mengembara kabur dari kerajaan.
Selain relief Panji, pada bagian tengah museum Airlangga juga terdapat sebuah jambangan dari batu dengan kedalaman 60 cm. Jambangan yang diduga kuat merupakan bak mandi kuno itu, pada bagian dalam memiliki bantalan duduk serta lubang saluran buang air. Di bagian luar jambangan itu terdapat inskripsi berupa Candra Sangkala.
Setelah dari museum, Para pelajar diajak untuk membagikan mengenai kebudayaan dan sejarah melalui media sosialnya. Sehingga akan semakin banyak generasi muda Kota Kediri yang datang ke Museum Airlangga dan melihat kebudayaan Kediri sejak zaman kerajaan.
Pada kesempatan itu, Beberapa pelajar juga berebut bertanya tentang sejarah dan peninggalan budaya di kota Kediri. Termasuk perkembangan ekskavasi Candi Klotok, yang memang berada tak jauh dari lokasi museum.
Menurut Silvi yang duduk di SMA Negeri 2 Kediri, kegiatan semacam ini semakin menarik karena anak-anak muda dapat mengetahui mengenai sejarah, budaya, dan cagar budaya. Silvi juga sangat tertarik dengan berbagai prasasti yang ada di Museum Airlangga.
"Senang sekali dan sangat menarik acara seperti ini. Semoga ke depan ada kelompok anak-anak muda yang mempelajari sejarah dan budaya di Kota Kediri ini," ujarnya.