KEDIRI (Lenteratoday) – Sebanyak 25.426 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kediri menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Guna memastikan pendistribusian berjalan lancar, Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan monitoring kegiatan penyaluran di masing-masing kelurahan.
Penyaluran dilakukan secara serentak di 46 kelurahan di Kota Kediri. Seperti yang terlihat di Kelurahan Semampir, Rabu (14/9/2022) masyarakat sudah antre dan memadati kantor kelurahan sejak pagi.
Informasi yang diperoleh dari Kepala Dinsos Paulus Luhur Budi Prasetya menyebut pendistribusian BLT BBM ke KPM diterimakan untuk dua bulan dimana per bulan menerima sebesar Rp 150.000. Dengan total penerima berjumlah 25.426 orang. Adapun pembayarannya disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
“BLT yang diterima KPM yaitu Rp 150.000 per bulan dan penyerahan hari ini dilakukan untuk bulan September – Oktober jadi totalnya Rp 300.000, ditambahkan penerimaan BPNT bulan September sebesar 200.000 sehingga total yang diterima masing-masing KPM yakni Rp 500.000. Penyaluran melalui Kantor Pos Indonesia cabang Kediri dan dibantu teman-teman dari Dinsos karena dilaksanakan secara serentak di 46 kelurahan yang dimulai dari pagi sampai selesai,” terangnya.
Meskipun penyaluran dan pendistribusian BLT BBM dilakukan secara serentak, Paulus menyebut semuanya berjalan aman dan lancar. Dalam kesempatan tersebut, Paulus berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi keluarga penerima manfaat. Apabila ada KPM yang sudah tidak layak menerima bantuan atau mampu, bisa memberikan informasi kepada kelurahan setempat.
“Ada ratusan bahkan ribuan warga yang mengajukan masuk DTKS supaya dapat bantuan sosial, sehingga tidak mungkin semua tepat sasaran. Jadi harapan kita masyarakat bisa membantu dengan memberikan informasi di kelurahan masing-masing kalau ada masyarakat yang mampu dan sudah tidak layak untuk menerima supaya bisa kita cancel dan dibatalkan,” tuturnya.
Dengan pemberian bantuan, Paulus mengimbau kepada para penerima untuk memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya, bijak dalam berbelanja dan tidak panic buying.
“Meskipun pemerintah mengucurkan BPNT maupun BPNTD secara bersama-sama, diharapkan masyarakat lebih bijak menggunakan uang bansos untuk hal-hal penting, semisal untuk kebutuhan pokok. Jika sisa ditabung atau berbelanja sesuai kebutuhan agar laju inflasi di Kota Kediri terkendali,” pungkasnya.
Sementara itu, Siti Marsiyah salah satu penerima bantuan ketika ditemui mengaku senang dan bersyukur. Ibu dua anak yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut merasa bantuan yang diterima sangat membantu keluarg dalam mencukupi kebutuhan hidup.
“Dampak kenaikan BBM ini terasa untuk saya dan suami yang sehari-hari bekerja sebagi kuli bangunan. Sesuai arahan petugas tadi, dengan bantuan ini akan saya pakai membeli sembako dan kebutuhan anak,” terangnya.