Lirik Peluang dan Potensi Bandara Dhoho, Kota Kediri Optimalkan Kampung Keren

Kediri Dalam Berita | 19/09/2022

Lirik Peluang dan Potensi Bandara Dhoho, Kota Kediri Optimalkan Kampung Keren

 

?Lirik Peluang dan Potensi Bandara Dhoho, Kota Kediri Optimalkan Kampung KerenWali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (pegang mik) pada acara kopi tahu. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri dan jalan tol diperkirakan akan rampung antara tahun 2023 hingga 2024. Dua mega proyek diyakini akan memberikan multiplier effect di bidang ekonomi bagi masyarakat .

Optimisme itu disampaikan Wali , saat acara Kopi Tahu di Kelurahan Setonopande, Jagalan, dan Kemasan, Jumat (16/9/2020) lalu. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mengambil peluang tersebut dengan berkolaborasi.

Salah satu caranya, dengan mendukung program  berupa kampung keren untuk menggali daya tarik unggulan demi meningkatkan perekonomian warga.

Abu mengungkapkan, ada 10 kelurahan yang akan menjadi pilot project kampung keren. Di antaranya Kelurahan Setonopande, Jagalan, dan Kemasan. Pihaknya sudah membuat RTBL CBD (rencana tata bangunan dan lingkungan central business district) untuk mendukung program tersebut.

Total akan ada 178 RT yang terlibat dengan potensi anggaran infrastruktur Rp5,3 hingga 7,1 miliar. Selain itu, Abu juga mendorong agar Prodamas Plus dimanfaatkan untuk mendukung kampung keren.

"Panjenengan tinggal menghidupkan kampung-kampung kerennya. Kelurahan Setonopande, Jagalan, dan Kemasan ini keunikan yang bisa ditonjolkan. Intinya kita harus sediakan hal-hal menarik untuk orang yang datang ke  karena nanti kota ini akan ramai," jelasnya.

Kelurahan Kemasan sudah me-launching Kampung Pecut sejak tahun 2019 sebagai daya tarik kampung keren. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Kemasan, Hadiyanto, menerangkan bahwa wilayahnya memaksimalkan potensi yang ada. Sebab, Kemasan memiliki banyak tokoh pecut, paguyuban pecut, dan pengrajin pecut.

Untuk menunjang Kampung Pecut, Prodamas Plus difokuskan untuk pembangunan infrastruktur berupa gapura pintu masuk, kursi taman untuk wisatawan, dan 37 lampu pecut.

"Alhamdulillah dampak ekonominya bisa kita rasakan. Terbaru kita dapat pesanan pembuatan pecut dari Star Vision dan insyaallah pada tanggal 21 nanti akan ada syuting film di Kampung Pecut. Semoga semakin banyak orang yang berkunjung ke sini," harapnya.

Sementara Kampung Jagalan mengunggulkan sarana wisata religi Makam Gunung Sari. Anggaran Prodamas Plus dimaksimlakan untuk renovasi makam secara bertahap. Pelaksanaannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

"Alhamdulillah, setelah ada renovasi, banyak orang yang berkunjung. Biasanya sebelum ke Mbah Wasil Setonogedong mampir dulu ke Mbah Gunung Sari. Harapannya dampak ekonomi masyarakat akan semakin besar dengan adanya keramaian di Kelurahan Jagalan," kata Muhammad Taufik, Juru Kunci Makam Gunung Sari.

Sedangkan Kelurahan Setonopande memaksimalkan potensi di bidang seni. Di kelurahan ini, Prodamas Plus dimanfaatkan untuk pengadaan panggung, wayang rupa, alat kesenian, hingga mendirikan usaha bersama. Dalam hal kesenian, perencanaannya sudah dibuat secara berkesinambungan selama lima tahun sejak tahun 2015.

Tri, perwakilan RT dari Kelurahan Setonopande, mengungkapkan pengembangan seni diiniasi almarhum ketua RT terdahulu.

"Dalang dan pengiringnya ini dari warga RT sendiri. Kami bisa menampilkan kesenian yang kita buat. Manfaat Prodamas ini bisa kami rasakan," kata Tri.

Adapun untuk kelompok usaha bersama (kube) yang digagas adalah pelatihan sangkar burung. Diketahui, pasar burung di Setonopande sangat potensial untuk dikembangkan, sehingga butuh suplai sangkar burung.

"Sekarang pemuda-pemuda di Kelurahan Setonopande sudah berkurang yang nganggur. Bahkan saat kemarin kita sharing di Karang Taruna Jatim, banyak yang iri dengan  karena kepemudaan bisa tercover dengan baik," terang Eko, perwakilan karang taruna.