Pj Wali Kota Kediri: Peluang Ekspor Tanaman Hias Besar

Kediri Dalam Berita | 06/09/2024

Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan kepada pelaku usaha tanaman hias, Kamis (29/8/2024). Hal itu disampaikan saat meninjau proses pengiriman tanaman hias untuk diekspor yang ada pada perdagangan tanaman hias CV. Kokonat Indonesia di Kelurahan Singonegaran.

“Senang sekali bisa berkunjung langsung ke tempat pionir ekspor tanaman hias di Kota Kediri yakni Mbak Dara dari CV. Kokonat Indonesia. Mbak Dara ini sudah berhasil mengekspor tanaman hias di kawasan Asia, Amerika, dan Eropa. Antara lain ke Singapura, Jepang, Chili, China, Taipei, Korea, Belanda, New Zeeland hingga Amerika Serikat,” ujarnya.

Zanariah mengatakan guna mendorong perluasan pasar pada sektor pertanian di Indonesia, sejak tahun 2021 pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian meluncurkan gerakan tiga kali ekspor. Melalui program ini diharapkan dapat mempercepat laju ekspor komoditas pertanian untuk mewujudkan ekosistem pertanian modern.

Sebagai wujud dukungan, Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah menggelar serangkaian kegiatan mulai sosialisasi hingga pendampingan pada pelaku usaha potensial ekspor utamanya tanaman hias. “Per bulannya bisa mengirim lebih dari 1.000 tanaman hias. Tadi sempat ngobrol ada beberapa tanaman hias yang jadi best seller. Seperti philodendron, anthurium, syngonium, homalomena, dan scindapdus dracena,” ungkapnya.

Pj Wali Kota Kediri menjelaskan Kota Kediri memiliki banyak sekali potensi untuk maju. Selaras tema Hari Jadi Kota Kediri tahun ini ‘Merajut Asa Dalam Keharmonian, Satukan Tekad Menuju Globalisasi’ maka komoditas tanaman hias ini perlu diangkat ke pasar global. Ditambah banyak peminat tanaman hias daerah tropis dari luar negeri. Lalu meningkatnya minat dari para kolektor tanaman hias dalam dan luar negeri serta tanaman tropis di Indonesia kurang bernilai justru mahal bila di luar negeri.

Pemkot Kediri juga akan terus mendukung para pelaku usaha di Kota Kediri untuk berkembang. “Saya mengapresiasi kegigihan Mbak Dara dan teman-teman pelaku usaha tanaman hias yang terus berusaha untuk mengeksplor kemampuannya menembus pasar luar negeri. Semoga success story dari Mbak Dara ini bisa menginspirasi dan memotivasi para pegiat tanaman hias lain untuk mengikuti jejaknya,” jelasnya.

Harapannya, para pegiat tanaman hias bisa berkolaborasi agar fondasi ekspor dari Kota Kediri semakin kuat. Saling mendukung, membantu, dan menyemangati hingga mampu berdikari. Kalau perlu, ada forum agar transfer ilmu tentang ekspor ini terwadahi. Di sini telah hadir dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Jawa Timur yang akan melakukan pemeriksaan sebelum barang dikirim ke luar negeri.

Sekaligus memastikan tanaman hias yang dikirim bisa sampai di negara tujuan dengan kondisi tetap baik. “Pada momen ini kita berkesempatan untuk melihat proses persiapan pengiriman tanaman hias ke luar negeri mulai dari pembersihan, pengemasan hingga melengkapi dokumen yang diperlukan. Kami berharap dari Balai Karantina berkenan untuk terus memberi saran dan pendampingan guna peningkatan mutu produk yang teman-teman ekspor,” ungkap Zanariah.

Owner CV. Kokonat Indonesia Dara, mengatakan untuk bisa ekspor harus memiliki Phytosanitary Certificate yakni sertifikat yang memverifikasi bahwa produk telah diperiksa dan bebas dari hama dan penyakit. Dokumen ini wajib untuk mengekspor tanaman dan harus mencantumkan jenis, nama pengirim, jumlah tanaman, nama penerima, dan jumlah kemasan.

Lalu juga Import Permit negara tujuan. Untuk Import Permit ini tergantung negara tujuan ini minta atau tidak. “Untuk dapat Phytosanitary Certificate ini kita harus punya izin edar benih, NIB dan lainnya. Kendala sampai saat ini adalah perubahan peraturan negara tujuan. Dimana pengiriman bisa gagal kalau berubah aturannya,” ujarnya.

Dara berharap, kolaborasi pegiat tanaman hias dan Pemkot Kedir terjalin semakin baik. Pegiat tanaman hias juga dapat diwadahi dalam business matching. Sebab permasalahan dari teman-teman pegiat tanaman hias ini adalah mencari pembeli. “Selama ini saya business matching melalui Zoom. Harapannya semakin sukses dan teman-teman lain lebih besar lagi usahanya,” harapnya.

Turut mendampingi, Perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Jawa Timur Eka, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala DKPP Moh. Ridwan, Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin, Camat Pesantren Widiantoro, Plt Lurah Singonegaran Yanuar dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]