Kediri (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Jawa Timur, dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kediri menggelar pelatihan "handicraft" kerajinan tangan dengan harapan mampu mendorong industri kreatif di kota ini semakin maju. 

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan pelatihan handicraft ini diselenggarakan dengan maksud untuk menumbuhkan industri-industri kreatif yang ada di Kota Kediri agar memiliki daya saing.

"Saya memiliki keinginan untuk menumbuhkan industri kreatif yang ada di Kota Kediri. Semoga dengan kegiatan ini industri kreatifnya semakin muncul, semakin tumbuh dan bisa bertahan," katanya di Kediri, Rabu. 

Bunda Fey, sapaan akrabnya menambahkan Pemerintah Kota Kediri selama ini juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong industri kreatif di Kota Kediri agar semakin berkembang. Di antaranya dengan melakukan pelatihan produksi, "packaging" atau kemasan dan "marketing online" atau penjualan lewat dalam jaringan.  

"Pemerintah Kota Kediri juga membuka diri untuk memberikan fasilitas baik dalam hal pelatihan, pengembangan dan pameran. Harapan saya produk-produk yang dihasilkan nantinya benar-benar produk yang sudah matang dan siap jual sehingga bisa diterima oleh pasar," ujar dia.

Lebih lanjut, Bunda Fey menambahkan kegiatan ini bisa sebagai bekal untuk belajar. Dirinya menilai produk yang dibuat para perajin di Kediri bisa diserap pasar, namun dengan pelatihan ini tentunya produk yang dihasilkan bisa diserap oleh pasar. 

"Jadi harus mengikuti selera pasar. Dengan demikian harus terus produksi karena ada permintaan dari pasar," ujar Bunda Fey.

Kegiatan pelatihan handicraft tersebut digelar Selasa-Rabu (12-13/3). Materi yang diberikan pada hari pertama adalah pembuatan aneka kreasi rajut dan kain flanel. Di hari ke dua, materi difokuskan pada teknik Shibori. 

Selain diberikan materi, para peserta juga diajarkan untuk langsung praktik. Pelatihan dipandu oleh Heppy Kurniasari dari Tim Kamar Belanja (Kaja) Yogyakarta yang selama ini telah dikenal luas sebagai penghasil produk fesyen Shibori.

Shibori merupakan kesenian dari Jepang. Pembuatannya hampir mirip seperti membuat kain jumputan dimana teknik dasarnya adalah pencelupan dan beberapa bagian kain yang tidak diwarna dapat dilipat, dililit dan diikat agar hasil akhirnya dapat memberikan pola sesuai yang diwarnai.