Omzet Kerajinan Kain Tenun Ikat Kota Kediri Meningkat

Kediri Dalam Berita | 14/05/2019

Kediri (beritajatim.com) — Para perajin kain tenun ikat di Sentra Kain tenun ikat Bandar Kidul, Kota Kediri Jawa Timur mendapatkan berkah bulan ramadan. Kini tengah menggenjot pengerjaan pesanan kain.

Ada peningkatan pesanan di banding hari biasanya sebesar 20 persen. Pesanan datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai 1.000 potong, yang harus mereka selesaikan bersama 98 karyawan di minggu ketiga puasa ini.

Belum lagi, karyawan harus menyelesaikan pesanan diluar penggunaan lebaran, seperti dari lembaga pendidikan, serta mempersiapkan stok sebagai buah tangan yang biasa dicari para pemudik ketika berkunjung ke Kota Kediri.

Yusna Qurrota’ayun, generasi Siti Ruqoyah, salah satu yang membangkitkan nama kain tenun ikat Kota Kediri ini mengatakan, kini pesanan tersebut, sudah ditutup oleh pihaknya.

Sementara pesanan yang masuk kembali akan dilayani setelah selesainya lebaran atau konsumen dapat memilih kain dan hasil jadi yang saat ini hanya menyisakan beberapa stok saja di show roomnya.

“Tak ada kenaikan harga diramadan kali ini. Harga naik hanya Rp 5.000 perpotong kain dengan ukuran 2,5 meter sejak adanya kenaikan pajak impor benang sebesar 20 persen pada awal tahun ini yang dibebankan pada pengrajin tahun lalu,” kata Yusna Qurrota’ayun.

Kain tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri ini, ada sejak tahun 1950-an. Sempat surut di tahun 1985 dan kembali berjaya hingga saat ini. Kini di sentranya, terdapat belasan pengrajin yang terus menciptakan motif dan kreasi baru. Tak hanya pakaian, kain tenun ini juga diaplikasikan pada sepatu dan tas.

Motif dan bahan yang halus, membuat kain khas kota kediri ini banyak diminati konsumen. Di moment seperti saat ini, para konsumen umumnya mengenakannya untuk di hari idul fitri atau untuk bingkisan parcel yang dibagikan untuk sanak saudara atau karyawan dan kolega bagi perusahaan.