Walikota Kediri Sebut Indek Pembangunan Manusia di Kota Kediri Lampaui Daerah Lain ini Angkanya

Kediri Dalam Berita | 17/06/2019

Surya

Walikota Kediri Sebut Indek Pembangunan Manusia di Kota Kediri Lampaui Daerah Lain, ini Angkanya
 
surya.co.id/didik mashudi
 
Suasana halal bi halal Keluarga Besar Muhammadiyah Kota Kediri di halaman Balai Kota Kediri, Minggu (16/6/2019). 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SURYA.co.id | KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut berdasar data statistik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri sudah melampaui daerah lain yaitu di angka 77.

Ini bisa terjadi dikarenakan banyak sekolah, salah satunya sekolah Muhammadiyah yang ke depan harus semakin bagus karena tantangannya juga semakin besar.

"Di Kota Kediri semua harus beradu. Harus berkompetisi dengan semuanya. Ada MTs, Santa Maria, Petra, SMPN 1, SMAN 1. Kalau butuh sesuatu, mari kita diskusikan bagaimana supaya sekolah-sekolah kita bisa semakin baik," jelasnya.

Mas Abu, panggilan akrab Walikota Abdullah Abu Bakar, menyatakan hal tersebut di sela acara  halal bihalal dan pengajian sambutan Keluarga besar Muhammadiyah Kota Kediri, di halaman Balai Kota Kediri, Minggu (16/6/2019).

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim Prof DR H Zainudin Maliki MSi .

Ikut memeriahkan acara penampilan angklung dari SMK 1 Muhammadiyah dan peragaan pencak silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah.

Bulan Januari lalu Tapak Suci berhasil meraih medali emas dan perak pada kejuaraan tingkat Internasional di Bandung.

Kegiatan pengajian ini dihadiri ratusan keluarga Muhammadiyah se-Kota Kediri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon, serta Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh.

Pada kesempatan itu Wali Kota Abdullah Abu Bakar juga menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga besar Muhammadiyah.

"Kalau ada kesalahan baik disengaja atau tidak disengaja terkait pelayanan yang ada di Kota Kediri, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depan sistem pemerintah yang ada di Kota Kediri bisa kita perbaiki dan kita bisa memberikan pelayanan secara optimal," ujarnya.

Dikatakan, sebagai organisasi Islam yang sudah cukup lama berdiri, Muhammadiyah telah memberikan andil yang sangat besar dalam berbagai bidang. Baik di bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan.

Mas Abu juga memaparkan capaian indikator makro pembangunan yang telah berhasil dilakukan pada masa periode pertama kepemimpinannya.

Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan mengenai indikator makro pembangunan yang mengalami peningkatan.

Di antaranya indeks reformasi birokrasi, indeks kepuasan masyarakat, indeks kota layak huni, kerukunan umat beragama, indeks pertumbuhan ekonomi, kawasan kumuh di Kota Kediri yang angkanya turun, tingkat pengangguran terbuka menurun, inflasi rendah dan tingkat kemiskinan yang juga menurun.

Untuk itu, Walikota berharap Muhammadiyah terus membantu pemerintah Kota Kediri. Karena Muhammadiyah punya majelis ekonomi yang nanti bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan gerakan yang bisa sejalan dengan pemerintah sehingga bisa menurunkan kemiskinan di Kota Kediri secara masif.

Sementara Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh mengatakan, halal bihalal sudah menjadi tradisi yang harus terus dilestarikan di tengah kondisi masyarakat saat ini sehingga diharapkan rasa ukhuwah Islamiyah bisa terus terjaga.

"Telah menjadi tradisi masyarakat muslim di Indonesia untuk menyelenggarakan halal bihalal. Maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri juga menyelenggarakan acara yang sama," ungkapnya.

Kali ini tema yang diangkat "Dengan halal bihalal Kita rajut ukhuwah dan kebersamaan menuju Islam berkemajuan".

Tema ini sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia dan khususnya warga Muhammadiyah, dimana dengan dinamika sosial politik, halal bihalal menjadi momentum yang baik untuk merajut ukhuwah Islamiyah.