Kediri (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, membebaskan para pelajar untuk mendaftar di SMP pilihan, tidak harus sesuai dengan daerah tempat pelajar itu tinggal dalam penerimaan siswa baru lewat daring.

"Untuk yang SMP zonasinya adalah Kota Kediri, karena penyebaran sekolah tidak imbang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, jumlah SMP negeri di Kota Kediri ada delapan sekolah. Para calon peserta bisa mendaftarkan diri di sekolah mulai SMP 1 hingga SMP 8. Namun, mereka tentunya juga harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Untuk syarat-syaratnya, Siswanto mengatakan harus menunjukkan kartu keluarga (KK) Kota Kediri dan menunjuukkan nilai ujian nasional (NUN) dari pelajar tersebut. Nantinya, jika mereka lolos bisa masuk ke sekolah yang diinginkan.

Sedangkan, untuk sekolah dasar (SD), Siswanto mengatakan menerapkan zonasi sesuai dengan pelajar itu tinggal. Untuk jumlah SD mencapai 114 sekolah, sedangkan yang swasta ada sekitar 20 sekolah.

"Untuk SD harus warga setempat. Jika penuh, baru nanti bisa ke kampung sebelah. Yang pendaftaran SD juga harus memenuhi persyaratan minimal yakni usia harus tujuh tahun," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini memang proses seleksi lewat daring, yang dimulai Senin hingga Rabu. Jadwal antara SD dan SMP juga sama. Sementara, untuk jalur prestasi juga sudah selesai dibuka, yakni sebelum Hari Raya Idul Fitri 2019.

Terkait dengan pembatasan siswa luar kota, Siswanto mengatakan kuota pelajar dari luar kota adalah 15 persen. Namun, mereka harus mempunyai prestasi, sebab mereka juga masuk saat program jalur prestasi tersebut.

Saat dikonfirmasi terkait dengan jaringan daring yang sempat bermasalah, Siswanto mengakuinya. Hal itu disebabkan data dari dinas kependudukan yang belum lengkap dan dikirim ke telkom. Namun, saat ini kendala itu sudah diatasi, sehingga bisa dimanfaatkan kembali.