Peringati Hari Koperasi Sekda Kediri Sampaikan Tiga Langkah Reformasi

Kediri Dalam Berita | 17/07/2019

Ju

logo

Sekda Kota Kediri Budwi Sunu memimpin upacara memperingati Hari Koperasi. (eko Arif s /JatimTimes)

Sekda Kota Kediri Budwi Sunu memimpin upacara memperingati Hari Koperasi. (eko Arif s /JatimTimes)


 

Arus globalisasi dan era digitalisasi mewarnai kehidupan industri yang merembet pada perilaku keseharian masyarakat yang kuat. Berkembangnya zaman juga membuat terjadinya berbagai perubahan di Indonesia. Tak terkecuali dengan koperasi.

Untuk itu, koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya andal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam menyikapi tantangan kekinian. Hal ini sejalan dengan arahan pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-71 tahun 2018.

Hal itulah yang disampaikan Sekretaris Kota Kediri Budwi Sunu HS ketika bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan pidato menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) Republik Indonesia pada acara peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-72 tahun 2019, Selasa (16/7/19).

Mengambil tema Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0, koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan baru di dunia perkoperasian. Tidak hanya sekadar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, namun menyangkut persoalan mindset dan juga perubahan dalam sistem tata kelola.

Jadi, koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem yang sudah berjalan selama ini. “Reformasi total yang telah dijalankan dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, mendorong koperasi agar mampu beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis. Insan koperasi disiapkan untuk mempunyai  kreativitas dan inovasi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya," ungkap dia.

Untuk itu, koperasi sudah saatnya memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce , aplikasi retail on-line, dan pengembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya. "Dengan demikian, diharapkan gerakan koperasi dapat merangkul generasi milenial, yang saat ini jumlah mereka telah mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia,” ujar Sunu.

Dikatakan Sunu, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tiga kebijakan yang telah dilaksanakan untuk mereformasi total koperasi. Pertama reorentasi, yaitu mengubah mindset dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas) sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi.

Kedua , rehabilitasi. Misalnya telah dilakukan penguatan sistem database koperasi, sehingga koperasi yang terdata hanya yang benar-benar sehat saja. Berdasarkan data sampai bulan Juni 2019, tercatat sebanyak 126.343 unit menurun jumlahnya dari data tahun 2014 yang sebesar 212.570 unit.

Ketiga pengembangan. Yaitu meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh. Saat ini koperasi telah berhasil memasuki  bursa efek, penyalur kredit usaha rakyat (KUR), masuk peringkat  1 dunia pada kategori usaha jasa lainnya, dan peringkat 94 untuk 300 koperasi besar dunia.

Selanjutnya, Budwi Sunu menyampaikan  data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS tahun 2014. Yakni kontribusi koperasi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 1.71 persen dan pada tahun 2018 sudah meningkat tajam menjadi 5.1 persen.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, asisten perekonomian dan lembangunan serta perwakilan Forkopimda Kota Kediri.