Genjot 15 Ribu Pengusaha Baru Dinkop UMKM Kota Kediri Tingkatkan Pelatihan dan Pendampingan

Kediri Dalam Berita | 22/11/2019

logo

KEDIRI- Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menciptakan lapangan usaha baru terus digenjot. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk para calon wirausaha baru. Tidak hanya dibekali keterampilan, mereka juga dibina hingga menjadi pengusaha tingkat menengah.

“Kita terus upayakan angka pengusaha di Kota Kediri terus meningkat,” terang Kristianto, kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri.

Upaya ini semakin dikebut mengingat Walikota Abdullah Abu Bakar sendiri menginstruksikan untuk membentuk 15 ribu pengusaha baru di akhir pemerintahannya. Tidak untuk Dinkop UMKM saja, target tersebut menjadi tanggungan dua dinas lainnya yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) dan Dinas Pertanian (Dispertan).

Bahkan tahun depan, prodamas plus juga diproyeksikan untuk menggenjot jumlah usaha mikro di tingkat RT. “Jadi pelatihan tidak hanya dari kita (Dinkop UMKM, red), tetapi juga banyak dari masyarakat yang melaksanakannya secara mandiri dengan meminta kita menyediakan pelatihnya,” bebernya ketika ditemui di salah satu pelatihan di Warung Kali, Manisrenggo pada hari Senin(20/11).

Ada banyak jenis pelatihan yang diselenggarakan. Mulai dari pembuatan makanan ringan dan minuman kemasan, pengolahan coklat, membatik, merajut, menjahit, hingga kerajinan tangan.

“Merajut dari jaman saya kecil ya seperti itu-itu saja. Tapi mode tidak ada matinya. Jadi diharapkan ibu-ibu mau berinovasi agar keterampilannya bisa berlanjut ke usaha yang menghasilkan,” katanya kepada Jatimplus.ID.

Tidak hanya berhenti di para ibu-ibu peserta pelatihan saja. Kris berharap ilmu yang didapatkan dari setiap pelatihan bisa ditularkan ke teman, saudara atau orang-orang terdekat para peserta. Sehingga dampak dari pelatihan tersebut bisa dirasakan banyak pihak.

“Pelatihan seperti ini memang tidak cukup hanya sehari dua hari saja. Jadi saya minta pelatih mau diajak diskusi atau ditanya-tanya peserta pasca acara,” tegasnya.

Kris tidak menampik jika tidak semua peserta pelatihan mau melanjutkannya hingga menjadi sebuah usaha. Meski demikian, pihaknya terus mendorong dan memotivasi warga terutama mereka yang sudah merasakan pelatihan-pelatihan untuk mau mengembangkannya menjadi sebuah bisnis.

“Kita dampingi dalam prosesnya. Kita ada klinik UMKM jadi kalau ada kendala apapun bisa dikonsultasikan ke sana,” urainya.

Klinik UMKM sendiri ada di sebelah kantor Dinkop UMKM di Jalan Jenderal Pol Imam Bachri di Pesantren, Kota Kediri. Semua pengusaha mikro hingga menengah bebas untuk datang dan berkonsultasi seputar teknis produksi, pemasaran, persaingan pasar, bahkan permodalan.

“Kita juga sediakan skim kredit murah dengan bunga lunak yang mudah diakses para pengusaha mikro yang seringkali terkendala di permodalan,” ujar Kris berpromosi.

Kris berharap, upaya dari Dinkop UMKM secara signifikan bisa menambah jumlah pengusaha di Kota Kediri. Apalagi saat ini perizinan usaha pun dipermudah hanya satu pintu dan gratis.

“Semoga tingkat keberhasilan pelatihan ini bisa mencapai 90 persen wirausaha baru di Kota Kediri,” harapnya.

Sementara itu, Endang, salah satu peserta pelatihan merajut merasa senang bisa ikut pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinkop UMKM. Perempuan yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga ini merasa memiliki banyak waktu yang tidak termanfaatkan dengan baik di sela-sela mengurus keluarga. Makanya dia ingin menambah keterampilan dengan merajut.

“Dulu pernah sebentar belajar merajut. Ini ingin saya dalami lagi,” terangnya.

Endang belum ada rencana membuka usaha setelah ini. Namun dirinya tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan keahliannya tersebut menjadi sebuah mata pencaharian nantinya.

“Ya kalau ada kesempatan dan peluang, tidak ada salahnya dicoba,” pungkasnya.