Kota Kediri Mulai Adaptasi untuk Gerakkan Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19

Kediri Dalam Berita | 03/06/2020

Surya

 
Istimewa
 
Agenda halal BI halal yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri dengan kepala daerah dan perbankan digelar secara daring, Selasa (2/6/2020).



 

SURYA.co.id | KEDIRI - Kegiatan halal bi halal yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri dengan kepala daerah dan kalangan perbankan dihelat secara daring.

Kegiatan ini juga diikuti Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Command Center Balai Kota Kediri, Selasa (2/6/2020).

Halal bi halal ini juga diikuti seluruh kepala daerah, Forkopimda dan perbankan di wilayah kerja KPwBI Kediri.

 

Selain bersilaturahim, dalam halal bi halal ini kepala daerah yang berada di wilayah kerja KPwBI Kediri memberikan pesan dan harapan secara bergantian.

Tradisi masyarakat berlebaran pada pandemi Covid-19 telah banyak berubah. Kegiatan halal bi halal yang biasa dilakukan dengan bertemu langsung sekarang dilakukan secara daring.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, saat ini Kota Kediri sedang menyesuaikan dan beradaptasi. Serta sedikit demi sedikit menggerakkan perekonomian di Kota Kediri.

“Sebelum new normal kita sudah mulai adaptasi. Karena pemikiran kita banyak sekali pengusaha-pengusaha yang mengaku pada bulan-bulan kedua dan ketiga ini mulai makan aset yang bulan pertama itu makan tabungan," ungkapnya.

Disebutkan, pengusaha sudah mulai rugi, mereka sudah mulai angkat tangan terkait keadaan yang seperti ini. Dan tetep kita sarankan ke mereka untuk tidak melakukan PHK.

"Kita lakukan saat ini menyesuaikan, juga mengetatkan masalah protokol kesehatan. Boleh buka tapi mall atau toko lalu tempat makan itu kapasitasnya 50 persen dari keadaan normal,” tambahnya.

Dijelaskan, Kota Kediri juga melakukan kampanye penggunaan masker dan pola hidup sehat. Apalagi saat ini banyak kasus orang tanpa gejala (OTG).

“Kalau kita deteksi kasus positif di Kota Kediri ada 45 dan lebih dari separuhnya adalah OTG. Saya khawatir OTG ini bisa menularkan ke yang lain. Kami mencari cara agar disiplin masalah protokol kesehatan dan ekonomi bisa berputar. Kalau keadaannya belum ada vaksin kita harus bertahan sampai vaksin itu ada,” jelasnya.

Wali Kota Kediri mengajak seluruh kepala daerah dan KPwBI Kediri berdiskusi terkait dengan recovery. Agar nantinya program-program recovery bisa tepat sasaran.

“Saya minta masukan dari teman-teman di daerah lain dan juga Bapak Sofwan dari BI apa yang mesti pemda lakukan supaya paling tidak ekonomi bisa bangkit," harapnya.

 

Masalah kesehatan sudah diurus, begitu juga dengan jaring pengaman sosial kita juga sudah urus. Masalah ketiga adalah masalah recovery yang harus kita pikirkan bersama-sama.

"Recovery ini yang diminta Bapak Presiden harus berjalan sesuai ekspektasi. Kita harus bisa balik lagi supaya perekonomian kita berkembang, bertumbuhnya seperti waktu sedia kala. Ini harus kita pikirkan bersama-sama tidak bisa parsial hanya Kota Kediri saja,” pungkasnya.

Sementara Kepala KPwBI Kediri Sofwan Kurnia mengatakan akan segera dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Selain itu perlu juga dilakukan inventarisir dan kekuatan ekonomi daerah.

“Bisa saja surplus barang dan jasanya di satu wilayah tapi di wilayah tetangganya defisit. Kalau dulu di kala normal lemparnya ke Jakarta atau kota lain. Tapi kalau sekarang mungkin ke yang terdekat dulu," jelasnya.

Sehingga nantinya bisa saling menggerakkan satu sama lain. Dengan memberikan keyakinan kita sudah memulai aktivitas perekonomian untuk bisa memulihkan ekonomi di masing-masing wilayah akan memberikan kekuatan kepada pelaku yang lain.

"Sambil terus membangun kesadaran kepada masyarakat bahwa kegiatan ekonomi harus dijalankan dengan disiplin yang kuat,” ujarnya.