Donor Plasma Konvalesen di Kota Kediri Mendapatkan 250 Kantong

Kediri Dalam Berita | 14/04/2021

Tribun kediri

 
(Surya/Didik Mashudi)
 
Rapat Koordinasi PPKM Mikro secara daring yang dipimpin Plh Sekda Provinsi Jawa Timur di Command Center Balaikota Kediri, Selasa (13/4/2021). 



 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sejak mulai dicanangkan, PMI Kota Kediri telah menghimpun 250 kantong plasma dari pendonor plasma konvalesen penyintas Covid-19.

Hal itu disampaikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pada Rapat Koordinasi PPKM Mikro secara daring yang dipimpin Plh Sekda Provinsi Jawa Timur, dihadiri Asops Kasdam V/Brawijaya, dan Karo Ops Polda Jatim di Command Center Balaikota Kediri, Selasa (13/4/2021).

Kota Kediri telah mengawali melakukan Gerakan Donor Plasma Konvalesen (Gedor Pasen) untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19.

Selain kegiatan Gedor Pasien juga membuat Aplikasi Deteksi Corona dan Aplikasi Sinergi Tiga Pilar (SIGAP).

Wali kota Kediri menjelaskan, untuk kegiatan Gedor Pasen, terhitung 12 April 2021 total terhimpun plasma darah konvalesen sebanyak 250 kantong.

Dari jumlah tersebut sudah didistribusikan kepada pasien Covid 19 sebanyak 236 kantong untuk 175 orang pasien.

"Sisanya 14 kantong yang ada di Kantor PMI Kota Kediri," jelasnya.

Penanganan Covid-19 juga dilakukan melalui, Aplikasi Deteksi Corona yang wajib diisi oleh penyelenggara atau penyedia jasa rapid antigen di seluruh Kota Kediri.

Hasilnya, pada PPKM V minggu kesatu jumlah masyarakat yang telah melakukan tes sebanyak 450 orang, sedangkan standar WHO 287. Bila di persentasekan sebesar 156,79 persen

Sementara langkah strategis untuk treatment selama PPKM V minggu kesatu jumlah yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 79 orang dan yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 73 orang.

Tercatat dari luar kota sebanyak 12 orang, sembuh sebanyak 79 orang, meninggal 4 orang, dalam proses 230 orang dan tracing 176 orang.

Selanjutnya melalui Aplikasi SIGAP, dapat memotret seluruh potensi kerumunan yang ada di Kota Kediri. Aplikasi ini digunakan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah untuk pemantauan lokasi yang rawan kerumunan hingga ke level RT atau RW.

Sementara pada PPKM Mikro V minggu kesatu terdapat 1.506 potensi titik kerumunan. Sanksi kegiatan patroli berupa teguran lisan sebanyak 1.130 dan kerja sosial sebanyak 5.

Sedangkan sanksi penindakan berupa teguran lisan sebanyak 99 dan kerja sosial sebanyak 1.

“Kami harapkan ini semua dapat menekan persebaran Covid-19 di Kota Kediri,” jelasnya.

Untuk memperkuat PPKM Mikro, Pemerintah Kota Kediri telah melaksanakan vaksinasi kepada pelayan publik, tenaga kesehatan, 1.478 Ketua RT dan 326 Ketua RW se-Kota Kediri, pekerja media, pedagang pasar dan pegawai PD pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, pondok pesantren, driver ojek online, dan pekerja mall.

“Karena PPKM Mikro ini di RT dan RW maka intensitas bertemu warga sangat besar maka kita vaksin. Beberapa waktu lalu Pak Menteri Kesehatan datang untuk sosialisasi vaksin AstraZeneca. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala terkait vaksin,” ungkapnya.

Sementara terkait pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadhan dan antisipasi larangan mudik lebaran telah dilakukan beberapa upaya.

Di antaranya, sosialisasi kepada Takmir Masjid dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) tentang pelaksanaan kegiatan Bulan Ramadan.
Pemerintah Kota Kediri telah memberikan panduan pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadan melalui infografis dan telah dibagikan.

Bagi penjual takjil Pemerintah Kota Kediri telah membuat infografis untuk panduan para penjual. Pedagang harus menyediakan masker, menggunakan sarung tangan, dan berjarak 3 meter antar penjual.

Kemudian untuk antisipasi larangan mudik telah dilakukan edukasi di media sosial, pelaksanaan Operasi Ketupat yang akan berjalan, dan menyiapkan ruang karantina di setiap kelurahan bagi pemudik.

“Terkait sahur on the road sudah kita sepakati bersama untuk ditiadakan. Untuk pelaksanaan ibadah dan penjual takjil kita sudah buatkan infografisnya,” jelasnya kepada TribunJatim.com.