Penerima penghargaan dari BPIP, Satriyani Widyawati Rahayu, hadir pada peluncuran gerakan mengumandangkan Mars Pancasila. ©2021 Merdeka.comMerdeka.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginisiasi gerakan kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila di Kota Kediri. Gerakan itu diluncurkan di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Selasa (1/6), bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.
Kegiatan dengan tema "Pancasila Lahir Tanpa Akhir Untuk Tanah Air" juga menghadirkan Satriyani Widyawati Rahayu, Kepala SMP di Kediri yang mendapatkan penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada 2019.
Peluncuran gerakan itu juga diikuti secara virtual oleh Aris Heru Utomo, Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Sipil Negara BPIP; Gus Syauqi Bin KH Ma’aruf Amin, aktivis sosial/kepemudaan dan seni; Nugie , aktivis lingkungan; Nanang dari Rumah Garuda Yogyakarta, dan perwakilan Pemkot Lampung.
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, rasa nasionalisme saat ini sedikit luntur, sehingga harus dibuat gerakan untuk kembali membangkitkannya. Karena itu, Kota Kediri berinisiatif membuat gerakan kebangsaan mengumandangkan Mars Pancasila.
Mars Pancasila akan diputar di tempat-tempat umum setiap pukul 14.00 WIB mulai 1 Juni 2021 pukul 14.00 WIB. Gerakan ini diharapkan bisa berdampak positif bagi Indonesia dan nilai-nilai Pancasila bisa terus diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Alhamdulillah kami bersyukur di Kota Kediri kalau kita lihat peninggalan-peninggalan sejarah berupa relief yang berkaitan dengan garuda. Bila ditarik ke belakang ternyata simbol-simbol garuda ini ada di Kota Kediri seperti di Situs Setonogedong peninggalan Raja Airlangga dan Jayabaya di tahun 1.000-1.135. Ke depan kita harus mengembangkan serta menggali lebih dalam lagi Pancasila, sehingga harus ditumbuhkembangkan agar lebih asyik lagi," kata Abdullah Abu Bakar.
Dia pun meminta masukan terkait gerakan itu dan siap berkolaborasi untuk mengembangkan rasa nasionalisme. "Paling tidak kita bisa membantu negara ini, bahwa Pancasila ini memang ideologi kita, identitas kita, sehingga saya yakin sekali Pancasila lahir tanpa akhir untuk Tanah Air," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan, membangkitkan nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila bukanlah tugas dari BPIP saja, tapi semua pihak. Ke depan anak-anak milenial harus dilibatkan untuk menggelorakannya.
"Suatu contoh kita akan adakan lomba video klip tentang Garuda Pancasila yang asyik, dari genre musik yang berbeda-beda. Ini akan menumbuhkembangkan serta mengasah kreativitas para pemuda. Mudah-mudahan ini yang menyatukan kita, menjadi gerakan kecil yang bisa jadi lem perekat bagi bangsa kita yang kita cintai. Tidak ada yang bisa membesarkan Pancasila, kecuali bangsa kita sendiri," jelasnya.
Dia menambahkan, kerukunan antarumat beragama di Kota Kediri berjalan dengan baik. Bahkan indeks toleransi di kota ini nilainya tinggi, karena didasari nilai-nilai Pancasila yang terus diterapkan.
"Seperti toleransi, mengedepankan musyawarah dan bahwa kita berketuhanan. Itulah yang kita pakai di Kota Kediri. Alhamdulillah hingga saat ini kami dan tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh agama berkomitmen untuk menjaga kebersamaan. Kita memang berbeda-beda tapi kita disatukan oleh Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.