Berperawakan tegap dan berwajah garang. Namun siapa sangka dibalik wajahnya yang garang ternyata sosok ini penuh canda. Itu lah Eko Haryono pemenang dalam kategori Pengusaha Muda dalam Malam Anugerah Pelaku UKM dan Wirausaha Unggulan Kota Kediri yang diselenggerakan Pemerintah Kota Kediri, Jumat (3/6).
Pemilik Usaha Tenun Ikat Kodok Ngorek ini berhasil mengalahkan 14 nominator dalam kategori ini. "Saya tidak menyangka bisa menang dalam kategori ini. Nominator yang lain hebat-hebat. Namun Alhamdulillah saya lega dan ini berkah," ujarnya saat ditemui usai menerima piala penganugerahan.
Pria yang akrab disapa Eko ini menuturkan saat penilaian ia sudah sangat mempersiapkan. "Saat penilaian kita lebih ke barang jadi. Tetap yang utama adalah pemilihan bahan yang bagus dan inovasi pada motif-motif tenun ikat aga lebih kekinian," ungkapnya.
Pria berkulit sawo matang ini pantas berbangga. Karena berkat motif tenunnya yang berbeda designer ternama Hannie Hananto menggunakan tenunnya dalam peragaan busana di Istanbul. "Saat ke showroom saya Mbak Hannie langsung tertarik melihat motif kotak-kotak dan garis pada tenun yang saya buat," ujarnya.
Eko mengatakan dengan dipakainya tenun ikat pada ajang bergengsi tersebut, ia sangat terbantu dalam segi promosi produknya. "Setelah Mbak Hannie menggunakan produk saya pada keryanya pesanan tenun ikat dengan motif tersebut jadi banyak," terangnya.
Terlepas dari itu semua Eko berharap dengan adanya pengenugerahan ini pelaku UMKM di Kota Kediri semakin berinovasi dan berkreasi lagi. "Jangan takut mencoba jangan takut untuk gagal. Semoga teman - tema UMKM Kota Kediri tetap semangat dalam memajukan perekonomian Kota Kediri," harapnya.
Sementara pada kategori wirausaha wanita, Ervina Melpa Wahyudiono berhasil keluar sebagai pemenang. Perempuan berkulit putih ini memiliki usaha manik-manik tembaga.
Ibu dua anak ini mengungkapkan keberhasilan ini adalah keberhasilan banyak pihak. "Saya tidak sendiri dalam meraih keberhasilan ini. Banyak pihak yang mendukung saya hingga saya bisa meraih ini," ujarnya.
Perempuan berusia 40 tahun ini menceritakan bahwa usahanya berawal pada tahun 2012 saat dirinya resign dari pekerjaannya sebagai staf perbankan, lalu ingin memiliki usaha. "Saya bingung kalo hanya diam di rumah saja. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka usaha manik-manik. Karena memang saya hobby sekali mengoleksi manik-manik," ungkapnya.
Dalam menjalankan usahanya ini Ervina dibantu 9 karyawan. "Saya yang mengajari mereka. Saya ingin nantinya mereka semua memiliki ketrampilan dan bisa membuka usaha sendiri," ungkapnya.
Perempuan yang lekat disapa Ervina ini mengatakan dalam membangun usahanya dirinya juga mengalami pasang surut. "Saya pernah dicaci maki orang saat menjalankan usaha ini. Namun saya tidak begitu menanggapi. Saya tetap fokus dalam menjalankan usaha saya dan terus berinovasi," terangnya.
Saat ini produk yang diproduksi Ervina berhasil merambah kancah internasional. "Alhamdulillah kemarin produk saya bisa menembus pasar Timor Leste dan Hongkong. Dan yang akan datang ini adalah Malaysia," ujarnya.
Istri dari Sugeng Wahyudiono ini berharap agar lebih banyak lagi anak-anak muda yang memiliki usaha. "Saya ingin anak-anak muda Kota Kedidi lebih kreatif dan inovatif lagi," harapnya.