Bagi masyarakat Kota Kediri, ‘Pladu’ merupakan agenda tahunan yang paling ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak, dengan dibukanya pintu bendungan Karangkates, warga akan dengan mudah mendapatkan ikan dengan cara menyerok. Guna mengamankan hal tersebut, sejak Selasa pagi, (22/3) Pemkot Kediri melakukan pemantauan di sepanjang sungai Brantas.
Indun Munawaroh, Kalaksa BPBD Kota Kediri membenarkan hal tersebut. Pagi tadi pihaknya bersama dengan Satpol PP dan Damkar Kota Kediri melakukan penyusuran sungai Brantas sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat.
“BPBD bersama dengan Satpol PP dan Damkar melakukan penyusuran sungai untuk memastikan keadaan dan keamanan warga. Sekaligus kami juga berikan edukasi supaya lebih berhati-hati saat melakukan Pladu,” terangnya, Selasa, (22/3).
“Kami tidak melarang kegiatan yang sudah membudaya di masyarakat Kota Kediri ini, namun mengingat debit air yang cukup tinggi dan arus sungai yang cukup deras, alhasil tanah sedimen di sekitar bibir sungai jadi lembek. Takutnya masyarakat jika tidak berhati-hati dapat terperosok dan membahayakan diri mereka sendiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Indun mengatakan bahwa pemantauan tersebut tetap berlangsung hingga sore hari. “Biasanya sore itu warga mulai ramai, kami tetap siagakan tim untuk memantau dan melakukan pengamanan di sungai Brantas, terutama di tempat-tempat yang biasanya dimanfaatkan warga untuk pladu, seperti di sekitar jembatan Brawijaya dan semampir,” terang Indun.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, Eko Lukmono Hadi, juga mengatakan bahwa pihaknya juga menyiagakan anggota Satpol PP dan Damkar untuk turut melakukan pengamanan pula. “Anggota kami siagakan untuk memastikan aktivitas pladu pada hari ini berjalan aman, sembari kami juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tetap berhati-hati,” tuturnya, Selasa, (22/2).