Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (Gertak PSN DBD) yang dilaksanakan Pemkot kediri, Jumat (30/1) juga dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri. Seluruh karyawan disdik bergotong royong membersihkan seluruh area kantor untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri. Siswanto mengatakan Seluruh karyawan disdik serentak melaksanakan kegiatan bersih-bersih dimulai dari ruangannya, masing-masing hingga seluruh sudut-sudut kantor. Tujuannya agar nyamuk demam berdarah tidak memiliki tempat untuk berkembang biak dan Kota Kediri, khususnya lingkungan Dinas Pendidikan. Kota Kediri tidak ada yang terjangkit penyakit demam berdarah. “Karyawan disdik bersama-sama bersih-bersih,” ujarnya.
Selain kantor Dinas Pendidikan, seluruh kantor dinas hari ini juga ikut melaksanakan kegiatan serupa. Tidak terkecuali seluruh sekolah yang ada di Kota Kediri. Siswanto mengatakan, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah untuk secara serentak menyelenggarakan kegiatan Gertak PSN DBD di sekolah masing-masing.
Menurut Siswanto, sejauh ini pihak sekolah juga menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Diharapkan. dengan ikut sertanya sekolah dalam Gertak PSN, DBD ini, area sekolah yang rentan penyebaran nyamuk demam berdarah menjadi aman bagi siswa dan seluruh warga sekolah. “Hari ini seluruh sekolah juga sudah, saya instruksikan untuk melakukan bersih-bersih. Mereka juga menyambut baik,” imbuhnya.
Selama ini, khususnya anak-anak memang lebih rentan terkena penyakit demam berdarah. Hal ini karena anak-anak memiliki waktu lebih banyak di luar rumah termasuk di sekolah. Salah satu hal yang patut diwaspadai apabila nyamuk demam berdarah tersebut berkembang biak di lingkungan sekolah.
Orang tua selalu menghawatirkan kesehatan putra-putrinya khususnya saat mereka berada di luar rumah. Khusus di sekolah, guru diharapkan terus memantau kebersihan dan kesehatan lingkungan agar seluruh warga sekolah baik guru, maupun siswa tidak menjadi korban penyakit mematikan, contohnya demam berdarah.
Selanjutnya, Siswanto juga menginstruksikan kepada sekolah untuk tidak berhenti melakukan kegiatan bersih-bersih tersebut di sekolah. Minimal Siswanto mengharapkan agar sekolah melaksanakan kegiatan serupa sekali dalam seminggu agar perkembang biakan nyamuk dapat dihentikan.