Program tarif angkutan kota (angkot) gratis untuk pelajar dan mahasiswa resmi berlaku kemarin. Ini setelah Wali Kota Abdullah Abu Bakar melaunching pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk puluhan angkot di Kota Kediri. Selanjutnya, mulai hari ini (11/3) para siswa dan mahasiswa bisa menikmati fasilitas mobil penumpang umum (MPU) tanpa bayar.
Di depan sejumlah sopir angkot dan pengusaha angkutan kemarin, Abdullah Abu Bakar menyatakan, subsidi BBM pada 40 angkot itu untuk menghidupkan sarana transportasi masal di Kota Kediri. Selain itu, juga meringankan beban pelajar dan mahasiswa.
“Yang penting saya minta angkot bisa on time. Ngetem nya jangan lama-lama. Butuh ketepatan waktu," ujarnya. Jika antara satu angkot dengan angkot lain jaraknya lebih dari lima menit, dia khawatir banyak siswa yang terlambat. Makanya, Abdullah Abu Bakar meminta agar jarak keberangkatan angkot dari titik awal rute tak lebih dari lima menit.
“Kalau bisa setiap 2,5 menit angkot berangkat. Jadi, seluruh siswa yang mau naik bisa terangkut dan tidak terlambat," tegasnya. Untuk diketahui, dalam launching kemarin Abdullah Abu Bakar juga menyempatkan mengecek langsung kondisi angkot. Bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang W. Baiin, Abdullah Abu Bakar bergantian mencoba masuk dan duduk di bagian kemudi angkot.
Usai 'menikmati' menaiki salah satu angkot yang kondisinya bisa dibilang tak lagi bagus itu, Abu mendatangi beberapa pengemudi yang sengaja didatangkan kemarin. “Angkotnya diperbaiki ya. Kalau jelek masyarakat nggak mau. Jangan sampai naik angkot lalu keluar bau besi,” pesan Abdullah Abu Bakar pada Seger, sopir angkot lin G (jurusan pasar Bawang-terminal Tamanan).
Mendengar pesan Abdullah Abu Bakar tersebut, Seger langsung menjawab dengan anggukan kepala. Tetapi apakah dia punya uang untuk memperbaiki angkotnya?. Pria yang juga pemilik angkot itu menyebut, saat ini belum bisa memperbaiki kendaraannya. Sebab, ia mengaku, tak punya cukup uang. “Tapi kalau subsidinya berjalan lama, saya akan berusaha memperbaiki,” janjinya.
Terpisah, Kapolresta AKBP Bambang W. Baiin menyambut baik program angkot gratis tersebut. Dia mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 381 kasus pada 2014 lalu tergolong tinggi. "Kota Kediri ini kota kecil. Dengan jumlah kecelakaan sebesar itu, sangat besar bagi kami. Semoga angka kecelakaan bisa ditekan dengan program ini,” katanya.
Sementara itu, untuk memastikan program angkot gratis berjalan optimal di hari pertama pagi ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri Ferry Djatmiko mengatakan, pihaknya menerjunkan total 16 personel. Belasan orang ini akan mengawasi keberangkatan lin. Mulai di titik pemberangkatan trayek hingga di titik finish (tujuan akhir angkot). “Mereka akan mengawasi di sana mulai pagi sampai siang," ungkapnya.
Lebih jauh Ferry mengatakan, angkot gratis ini tidak berlaku sepanjang hari. Melainkan hanya saat keberangkatan dan kepulangan sekolah saja. Misalnya, pagi mulai jam 06.00 hingga pukul 07.00. Sedangkan siang mulai pukul 12.00 hingga pukul 14.00.
Selebihnya, di luar jam itu, para pelajar tetap diminta membayar. “Itu untuk mencegah pelajar membolos. Jadi, di luar jam keberangkatan dan kepulangan tetap bayar,” tegasnya sembari menyebut dishub sudah menempel stiker di angkot terkait jam-jam gratisnya. (Radar Kediri)