Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri bekerjasama dengan BNN Kota Kediri dan polisi menggelar pemeriksaan kesehatan para sopir maupun kelayakan kendaraannya, Kamis (9/7). Tujuannya, menjaga keselamatan penumpang yang hendak mudik.
Pantauan dilapangan, petugas dari kepolisian dan Dishub langsung menghentikan bus yang masuk ke terminal Baru Tamanan. Mulai dari klakson, rem, ban, hingga trayek perjalanan, semuanya tidak luput dari pemeriksaan.
Sementara itu petugas kepolisian yang ada di lokasi, juga langsung memeriksa sejumlah perlengkapan surat kendaraan. Mulai dari pemeriksaan SIM, STNK hingga plat nomer kendaraan.
“Semua itu dalam rangka untuk menjaga keamanan penumpang,” ujar kepala Dishub Kota Kediri, Ferry Jatmiko.
Ditambahkan, kendaraan yang trayeknya sudah habis akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Sementara bagi sopir yang tidak mempunyai kelengkapan surat kendaraan langsung seketika itu ditilang ditempat.
“Kalau ada surat kendaraan yang tidak lengkap, langsung ditindak oleh petugas kepolisian,” ujarnya.
Selain itu, BNN Kota Kediri melakukan pemeriksaan kesehatan para sopir angkutan. Bahkan BNN juga melakukan tes urine untuk memastikan sopir mengonsumsi narkoba atau tidak. Dari hasil tes urine yang dilakukan oleh sopir bus, semuanya menunjukan hasil negatif. Dan dari chek up kesehatan para sopir, diketahui banyak yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Menurut dr. Wahid dari RS Bhayangkara Kediri, bahwa tekanan selama mengemudi, bagi para sopir saat berada di jalan biasa membawa pengaruh terhadap kondisi kesehatan. Dari cek tensi yang dilakukan. Petugas medis menemukan beberapa sopir yang tekanan darahnya cukup tinggi. Bahkan ditemukan salah satu sopir bus, yang tekanan darahnya mencapai 200.
Sementara sopir lainya, tekanan darahnya dikategorikan lumayan cukup tinggi 150. Dengan kondisi kesehatan seperti itu, dikhawatirkan pengemudi bus bias terkena stroke secara mendadak. Jika terkena stroke dalam keadaan mengemudi, tentunya bias membahayakan nyawa keselamatan penumpang.
Atas temuanya itu, tenaga medis memberinya obat penurun tekanan darah tinggi serta vitamin bagi para sopir bus. “Darah tinggi itu komplek, tekanan dijalan bias memicu tensi. Apalagi kalau siang, tensi pasti naik,” ujar dr. Wahid.