*Perkuat Stamina, Naik Turun Tangga Makam Boncolono
Sore itu jarum jam menunjuk sekitar pukul 16.00. Meski bulan puasa, suasana latihan atlet di ruang fitnes Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri, di kompleks Stadion Brawijaya tidak berubah.
Belasan atlet terlihat sibuk berlatih. Nyaris semua peralatan fitnes di sana terpakai. Ketika Radar Kediri memasuki ruangan berukuran sekitar 6x4 meter itu, gaduh suara benturan alat terdengar kencang. Terutama terdengar di pojok utara ruangan yang disekat kaca.
Di sanalah, sepuluh lifter sedang berlatih angkat beban. Di antara mereka terlihat Gangga Dwi Mahendra dan Cendy Permana Susanto. Kedua remaja ini tengah serius berlatih. Eko Agus Koko atau yang akrab disapa Koko, sang pelatih, sesekali memberikan instruksi. "Tahan dulu ! Ya, lepaskan!" seru pelatih yang sore itu berkaus merah diikuti langkah Gangga melepaskan beban di tangannya.
Setiap hari, Cendy dan Gangga menghabiskan waktu sekitar tiga jam di sana. Mulai pukul 15.00 sampai 18.00. Dalam seminggu, hanya hari Minggu saja keduanya boleh libur. Selebihnya, harus rutin latihan.
Apakah tak bosan? Ditanya begitu, dua pemuda ini kompak menggeleng. Satu hal yang membuat mereka semangat berlatih adalah obsesi meraih prestasi lebih baik dalam Porprov, Desember tahun ini.
"Kami menargetkan meraih juara I," kata Gangga lirih sambil memandang ke arah Cendy. Siswa kelas III SMP Pawyatan Daha I Kediri ini memang harus berlatih keras untuk bisa meraih gelar juara I. Desember 2011, Gangga mampu meraih juara II di kelas 50 kilogram putra. Prestasi itu diraih setelah ia mampu mengangkat clean and jack 60 kilogram dan snat 45 kilogram,
Adapun Cendy juara III di kelas 50 kilogram putra dengan angkatan clean and jack 60 kilogram dan snat 42 kilogram. Agar bisa meraih hasil lebih baik, keduanya berlatih angkat beban lebih berat lagi. Cendy berlatih angkat beban 85 kilogram sampai 90 kilogram. Adapun Gangga berlatih pull clean 100 kilogram dan pull snat 110 kilogram.
Tak hanya berlatih angkat beban, Gangga dan Cendy juga menjaga stamina dengan berolahraga. Di antaranya, dengan naik turun tangga di makam Boncolono sambil berlari dan berjalan. "Beberapa kali seminggu saya naik turun makam Boncolono dua kali," sambung Cendy. Seperti kebanyakan atlet, Cendy yang juga siswa kelas III MTs Nurul Ula, Jamsaren, pun menjaga pola makannya. Setiap hari, ia mengonsumsi sayur-sayuran segar dan daging. Rutin berlatih ditambah mengonsumsi makanan sehat membuat berat badan keduanya tetap ideal.
Selain melatih stamina dengan berolahraga dan makan sayur-sayuran, Cendy dan Gangga juga disiplin menjaga pola hidup sehat. Salah satunya, tidak merokok dan minum minuman keras. "Pokoknya dua itu harus dihindari agar stamina kami tetap bagus," imbuh Cendy.
Berkat kedisiplinan itu, sejauh ini kondisi mereka selalu prima. Tak pernah menderita sakit. Apalagi, setiap hari Koko rutin memberi suplemen vitamin agar kondisi tubuh mereka tetap fit. "Kami harus berlatih keras agar bisa mengalahkan saingan kami. Atlet dari Malang cukup bagus karena mereka berlatih lebih lama," urai Gangga
Keduanya sempat iri dengan atlet Malang yang bisa berlatih dalam waktu bertahun-tahun. Sedangkan Gangga dan Cendy baru rutin berlatih selama setahun terakhir. Sebelumnya, mereka hanya sesekali berlatih di sanggar milik Koko di Kelurahan Banjaran.
Melihat semangat anak didiknya berlatih, Koko pun semangat memberikan bimbingan. Setiap hari, dia rutin memberi suplemen vitamin. "Kalau lupa, selalu saya ingatkan karena itu untuk menunjang staminanya," kata Koko.
Radar kediri