Sebelum Jawab, Harus Baca Soal Minimal Dua Kali Berkat kcrja keras dan ketelttian, Martha Ilmi Nadhifa menorch hasil gemilang di ujian nasional (unas) SD. Nilai ujian-nasional (NUN) siswi SDN Ngadirejo 1 ini menjadi yang tertinggi di Kota Kediri.
Siang kemarin, sekitar pukul 10.30, suasana SDN Ngadirejo 1 tidak begitu ramai. Ruang kelasnya juga terlihat kosong. Tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berlokasi di Jalan Teuku Umar Kota Kediri itu.
Di halamannya, sejumlah siswa berkumpul di depan kelas. Sambil berdiri berdesakan, mereka memandang papan pengumuman yang terpajang. Usai melihatnya wajah mereka terlihat semringah. Teman mereka yang baru memasuki pintu gerbang sekolah lantas dipanggil untuk melihat pengumuman itu. "Lihat, nilaimu bagus,” kata salah satu siswi kepada temannya.
Mereka saling berangkulan dan memberikan ucapan selamat. Ya, siswa-siswi kelas enam itu baru saja melihat NUN. Karena itu, begitu mendapat nilai baik mereka pun girang."Kami sengaja mengumpulkan kelas enam jam 11.00 untuk melihat NUN. Sebab, paginya, kelas satu sampai kelas lima masih ada ujian," ujar Sulistiyanti, guru kelas enam. Tak berselang lama, sekitar pukul 11.00 salah satu teman mereka datang. Melihat siswi berambut panjang itu memasuki halaman sekolah, beberapa siswa langsung menyambut.
Mereka pun menyalaminya. "Selamat ya, Martha," ucap sejumlah siswa. Yang mendapat ucapan membalasnya dengan senyuman. Maklum saja jika siswi bernama lengkap Martha Ilmi Nadhifa itu disambut meriah rekan-rekannya. Sebab, NUN-nya paling tinggi di kelas, yakni 29,40. Bahkan, menjadi yang tertinggi di Kota Kediri. Sehingga, mengharumkan nama sekolah. "Ya pasti senang banget," ujar Martha kepada Radar Kediri di ruang guru, kemarin.
Meski begitu, Martha tidak menyangka mendapat predikat NUN tertinggi. Bahkan, saat pegawai UPTD Dinas Pendidikan Kota Kediri datang ke sekolahnya pada Sabtu (8/6) lalu, dia sama sekali belum mempunyai firasat. Begitu pula saat diumumkan bahwa sekolahnya berhasil menyabet NUN terbaik se-Kota Kediri. "Awalnya yang penting nilainya baik," ujar pelajar berusia 13 tahun ini.
Semua baru berubah setelah namanya dipanggil. "Wah, teman-teman langsung minta ditraktir," ujar anak pasangan Andri Soetarto dan Nuraini ini. NUN-nya tergolong istimewa. Dua mata ujiannya, matematika dan llmu pengetahuan alam (IPA) mendapat nilai sempurna, sepuluh (10). Sementara, bahasa Indonesia 9,4. Nilai-nilai itu diperolehnya dengan bekerja keras. Martha mempersiapkan unas yang digelar 6-8 Mei lalu sejak jauh-jauh hari. Sejak satu bulan sebelum unas, gadis kelahiran Jombang 16 Juli itu sudah mulai menambah porsi belajarnya di rumah. Jika pada hari biasa dua kali sehari, kali ini menjadi tiga kali sehari. Yakni, sore, malam dan subuh. "Masing-masing belajar satu jam," ungkapnya.
Pada sore, Martha biasanya menyisihkan waktu untuk membaca materi. Lalu, malam harinya, dia mengulangi sambil mengerjakan soal-soal yang akan diujikan. "Kalau pagi mengulang saja," lanjut bungsu dua bersaudara ini. Kebetulan, Mitha Qurrota Ayuni, 15, sang kakak juga mempersiapkan unas SMP. Karena itu, setiap belajar, Martha memiliki mentor untuk bertanya. "Biasanya matematika yang tanya kakak," ujarnya.
Dia bisa lebih bersemangat belajar dengan sang kakak. Kakaknya juga berperan membangunkan ketika akan belajar pada pagi hari. "Pas malas langsung diingatkan," lanjut pelajar yang tinggal di Jalan Adi Sucipto Kota Kediri ini. Makanya, begitu pelaksanaan unas, Martha merasa sangat siap. Namun, dia tidak ingin gegabah saat mengerjakan soal-soalnya. Setiap soal dibaca dengan teliti dan hati-hati. Untuk matematika dan IPA, bahkan harus dibaca minimal dua kali sebelum menjawabnya. Ini dilakukan agar dia benar-benar memahami dulu pertanyaannya. "Pokoknya harus teliti," tuturnya.
Adapun untuk pelajaran bahasa Indonesia, Martha harus lebih teliti lagi. Setiap soal minimal harus dibaca tiga kali sebelum dijawab. "BI (bahasa Indonesia) kan soalnya panjang-panjang," terangnya. Berkat cara itu, hasilnya memuaskan. Martha pun siap melanjutkan ke SMP favoritnya di Kota Kediri. "Saya ingin melanjutkan di SMPN 1 Kediri seperti kakak," sebut pelajar yang sering mendapat rangking 1 di kelas itu.
Kediri, Radar