Sabet Juara 1 Nasional Ingin Lawan Atlet Tenis Dunia
Widarta Nur Hidayat, siswa kelas 3 SDN Mrican 2 kembali menjadi juara pertama kejuaraan tenis junior tingkat nasional. Kali ini kejuaraan yang diikuti oleh Widarta adalah kejuaraan nasional tenis PELTI (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia) yang diselenggarakan di Magelang Senin (5/1) hingga Sabtu (10/1).
Kejuaraan itu sendiri diikuti 375 atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam kejuaraan tersebut Widarta berhasil menumbangkan seluruh lawan-lawannya dengan mudah. Meski diakui beberapa lawannya sempat membuat Widarta kewalahan. Namun dengan tekad dan semangat yang tinggi, Widarta akhirnya meraih juara pertama dengan kategori kejuaraan 10 tahun.
Salah satu peserta yang dianggapnya cukup tangguh ialah peserta dari Pekalongan Jawa Tengah. Widarta mengaku sempat mengalami kesulitan saat melawan peserta tersebut. Namun hasil latihan yang selama ini ia lakukan terbukti dapat menundukkan peserta tersebut.
Widarta, putra pertama pasangan Totok Nur Windarto dan Sekar Widarti ini mengaku semangat dalam latihan sangat mempengaruhi hasil dari pertandingan.
Widarta mengatakan, dalam seminggu, ia bisa melakukan latihan hingga 3 kali. Bahkan menjelang lomba, Widarta mengaku sering menjalani latihan hingga setiap hari. “Kalau akan ada kejuaraan, bisa sampai setiap hari latihan,” ujarnya.
Rasa capek dalam mengikuti latihan juga dirasakan oleh Widarta. Namun baginya rasa capek tersebut merupakan awal dari kesuksesan yang kelak akan ia peroleh. Semangat dan rasa pantang menyerah merupakan modal awal dalam mencapai cita-citanya. Widarta sendiri mengaku memiliki cita-cita untuk menjadi seorang atlet tenis profesional. Ia mengatakan suatu saat, ia akan membuktikan kehandalannya dalam bermain tenis hingga membanggakan kedua orang tuanya.
Tinggal di Perumahan Griya Intan Permai Blok FE/6 bersama kedua orang tua dan adik perempuannya bernama Kirani Asna Nur Hidayati membuat semangat tersendiri bagi Widarta. Adik perempuannya yang juga sudah menunjukkan bakat dan kegemarannya bermain tenis justru memotivasi Widarta untuk menjadi kakak yang kelak dicontoh oleh adiknya tersebut.
Saat latihan bersama, Widarta mengaku senang mengajari adiknya bermain tenis. Ia juga senang apabila nantinya adiknya tersebut juga mengikuti jejaknya yang gemar memainkan raket.
Menjadi juara pertama tidaklah hal baru bagi Widarta. Beberapa pertandingan yang sudah ia ikuti sebelumnya juga kerap memberikan gelar juara pertama. Hadiah berupa trofi serta uang menjadi penyemangat Widarta untuk kembali ke lapangan dan mengikuti kejuaraan. Widarta mengaku uang yang ia dapatkan setelah memenangkan pertandingan sengaja ia sisihkan untuk membantu fakir miskin. Kebiasaan tersebut ia lakukan berkat sang ayah yang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk berbagi dengan sesama.