Atlet Karateka Junior Andalan Kota Kediri
Kota Kediri punya karateka andal. Dia adalah Indira Maureen Rheifa Wibowo. Siswi kelas IV SD Plus Rahmat ini punya segudang prestasi. Dia bisa menjadi karateka masa depan Kota Tahu dan Indonesia.
"Saya nangis jika tak boleh latihan karate," ujar Indira Maureen Rheifa Wibowo saat ditemui kemarin. Siswi SD ini memang awalnya kurang direstui ibunya Denok Eke berlatih karate. Karena Denok khawatir putri pertamanya itu terluka saat berlatih atau bertanding di olahraga keras tersebut. Apalagi, latihan karate tersebut dilakukan mulai pukul 19.00-21.30. Denok khawatir putrinya akan tertinggal di bidang akademik. Namun, karena Reva panggilan akrab Indira Maureen Rheifa Wibowo terus merengek, akhirnya Denok merestuinya. Restu Denok tersebut tidak disalahgunakan Reva. Dia mampu membagi waktu antara sekolah dengan latihan karate. Setelah pulang sekolah, dia belajar dan malam hari latihan karate. Hasilnya, anak kelahiran 1 Desember 2004 ini selalu masuk tiga besar disekolahan.
Sedangkan, di karate, dua jempol pantas diberikan kepada anak yang mempunyai tinggi badan 147 sentimeter dan berat 35 kilogram. Reva menjadi ratu di nomor kata. Gerakan dan tendangan Reva berhasil membuat juri terpikat. Dia menjadi juara di turnamen karate sejak 2013. Dia menjadi juara nasional di Jogjakarta. Lalu jadi jawara di Surabaya. Kemudian, Olahraga Olimpiade Siswa Nasional (02SN) pada 2014 meraih juara ketiga. Terbaru, Reva menjadi juara di Piala DPRD Kabupaten Tulungagung pada Senin, 22 Desember 2014.
Meski sudah sering menjadi juara, Reva masih belum puas. Dia bertekad meraih emas 02SN 2015. Karena itu, dia akan tampil sebaik-baiknya di kualifikasi O2SN. "Saya ingin menjadi karateka nasional," ujar Reva.
Keinginan Reva menjadi karateka Nasional tersebut seperti usaha menebus keinginan ayahnya, yaitu Prasetyo Wibowo. Karena Wibowo dulu pernah menekuni atau berlatih karate. Namun, karena lebih memilih akademik, Wibowo fokus di dunia pendidikan. "Mungkin darah karateka saya menurun ke Reva," ujar Wibowo sambil tersenyum.
Sebagai orangtua, Wibowo dan Denok tidak melarang anaknya bergelut di dunia karate. Karena karate adalah olahraga yang baik. "Asalkan positif, kami akan tetap mendukungnya," ujarnya.
Tidak ada artikel terkait