Bagi para warga yang terpapar COVID-19, dukungan semangat dari orang terdekat menjadi sangat berarti. Termasuk bagi anak-anak kecil yang saat ini sedang berjuang sembuh. Senin (19/07) sore ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberi semangat pada anak-anak kecil yang tengah menjalani isolasi mandiri secara terpusat di Balai Lembaga Keterampilan (BLK).
Salah satunya Dewi bersaudara, 3 perempuan bersaudara ini bersama orang tuanya, berbincang dengan Mas Abu melalui video conference. Mereka menyampaikan saat ini kondisi mereka membaik, setelah sebelumnya mengalami gejala panas dan lemas. “Alhamdulillah sehat. Disini kami masih bisa bersenam bersama, bermain dan belajar, Pak.” ujar Zaneta Dewi, 10.
Percakapan berlanjut hingga Mas Abu melempar pertanyaan, “Sekarang mau dibelikan apa?”. Dengan kompak Zaneta dan 2 adik kembarnya, “mau ayam goreng,”. Sontak jawaban tersebut mengundang gemas Mas Abu, karena sebelumnya mereka bercerita selalu makan ayam goreng ketika isolasi mandiri.
Di akhir, Mas Abu berpesan pada anak-anak, khususnya Zaneta yang bercita-cita menjadi dokter, “Boleh bermain asal tetap belajar, dan terus berdoa, ya. Pelajari apapun yang pengen dipelajari, gali terus potensinya. Semangat raih cita-citanya, ya nak,” ujar Mas Abu.
Usai panggilan berakhir, Mas Abu memberi kejutan melalui petugas isolasi mandiri berupa tas berisi buku tulis, pensil, bolpoin, tempat pensil dan botol minum. Setelah itu disusul datangnya ayam goreng yang telah dijanjikan Mas Abu.
Selain itu, fasilitas penunjang kegiatan anak-anak juga disiapkan di ruang isolasi mandiri terpusat. Terdapat mainan tradisional, seperti egrang, dan congklak. “Kemarin juga baru saja mendapat bantuan buku bacaan dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Kediri,” ujar Herwin Zakiyah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Kediri.
Saat ini, di ruang isolasi mandiri terpusat terdapat 24 orang dengan 5 di antaranya anak anak. Diharapkan dengan adanya fasilitas tersebut, dapat menambah imunitas dan membuat nyaman anak-anak yang sedang masa penyembuhan.