Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan pentingnya Dilan (digital dan melayani) dalam pelayanan publik apalagi di masa pandemi. Menurutnya, Dilan merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mendekatkan pelayanan kepada publik. “Memang kita mau tidak mau basisnya harus digital. Kita juga sudah mengenal Online Single Submission (OSS) di mana perizinan menjadi cepat diselesaikan. Kalau kita orientasinya sudah di sana, maka pelayanan kita sudah bisa dipastikan bisa optimal,” ujarnya.
Selain itu, Moeldoko berpesan semua pihak untuk mengantisipasi fenomena global. Menurutnya, ada lima fenomena global yang tidak bisa diabaikan yaitu dunia telah berubah, berubah dengan cepat, penuh dengan resiko, kompleksitas, surprise. “Contoh nyatanya adanya adalah Covid-19. Berubahnya luar biasa, berkembang dengan cepat, resikonya tinggi dan merubah tatanan kehidupan. Lima fenomena ini tolong menjadi atensi serius dalam membangun dan melangkah ke depan,” jelasnya.
Di masa pandemi ini walaupun ada banyak pembatasan untuk daerah yang menerapkan PPKM Level 4, pembangunan infrastruktur tetap dapat dilanjutkan. Menurut Moeldoko, seperti adanya bandara di Kediri yang sudah melalui proses pembangunan lima puluh persen juga menjadi kekuatan baru bagaimana pertumbuhan kota akan menjadi lebih dahsyat lagi. Hal tersebut menurutnya, ke depan akan meningkatkan bisnis pariwisata. “Untuk itu harus dibangun culture bagaimana masyarakat bisa merespon hal tersebut dengan baik. Bagaimana pariwisata menjadi budaya yang hidup dari masyarakat seperti yang terjadi di Bali sehingga mulai sekarang memang harus disiapkan,” terangnya.
Moeldoko yang hadir dalam acara webinar yang mengusung tema memperkuat Kota Kediri sebagai Service City di tengah pandemi menyampaikan konsep Kediri The Service City selaras dengan Dilan. Ia berharap Kota Kediri ke depan semakin bersinar. Menurutnya, Kota Kediri memiliki trade mark yang luar biasa. Kondisi inilah yang memudahkan untuk mem_branding_ Kota Kediri ke depan. “Saya pikir Pak Wali Kota Kediri sudah bagus memimpin Kota Kediri. Hal ini tolong menjadi atensi serius dalam kita membangun ke depan,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan konsep Kota Kediri sebagai The Service City. Berbagi inovasi di berbagai bidang yang telah dilakukan dijabarkan satu per satu. Mulai English Massive, Beasiswa perguruan tinggi, Homecare, Sahabat, si Jamal, Layanan Online Sakti, dll. “Kita mencoba untuk memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk juga perizinan untuk disabilitas. Kita dorong disabilitas dapat layanan yang baik. Yang bisa diajak kerjasama dengan pemerintah juga kita ajak kerjasama dengan pemerintah,” ujarnya.