Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan tips bijak dan cermat dalam penggunaan media sosial di era revolusi industri 4.0. Hal itu dibagikan Wali Kota Kediri saat menjadi pemateri dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) PSDKU Universitas Brawijaya Kediri tahun 2021, Sabtu (21/8) melalui Zoom. Bertindak sebagai moderator Ahmad Khoirul Umam. Kegiatan tersebut juga diikuti Direktur PSDKU UB Kediri, Wakil Direktur Bidang Akademik, Wakil Direktur Umum dan Keuangan, serta Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
Di hadapan 560 mahasiswa baru tersebut, Wali Kota Kediri mengatakan era revolusi industri ini ditandai dengan kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah kehidupan manusia modern. Pemanfaatan media sosial membuat komunikasi menjadi lebih luas dengan semua orang dari berbagai belahan bumi serta menunjang pekerjaan. Berdasarkan data dari We Are Social, Januari 2021 dan datareportal.com pengguna aktif media sosial mengalami peningkatan di tahun 2020 sebesar 160 juta dan pada tahun 2021 sebesar 170 juta. Sementara pengguna internet tahun 2020 sebesar 202,6 juta dan tahun 2021 sebesar 175,4 juta, serta koneksi mobile tahun 2020 sebesar 345,3 juta dan tahun 2021 sebesar 338,2 juta. “Ada empat media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia. YouTube 93,8 persen, WhatsApp 87,7 persen, Instagram 86,6 persen dan Facebook 85,5 persen. YouTube menjadi platform yang paling sering digunakan pengguna media sosial di Indonesia berusia 16 hingga 64 tahun,” ujarnya.
Setiap postingan yang diunggah ke media sosial pasti membawa dampak, untuk itu harus bijak dalam menggunakannya. Wali Kota Kediri pun membagikan tips bijak dalam menggunakan media sosial. Mulai dari bijak dalam mengakses dan menyebarkan informasi, menggunakan untuk pengembangan diri, jaga etika, mengerti sisi hukum, jauhi toxic account dan gunakan sebagai sarana personal branding. “Kita semua harus bijak dalam menggunakan media sosial. Agar lebih terampil menggunakan media sosial kalian dapat mempelajari statistic dan trend,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga menambahkan, bahwa dirinya juga menggunakan media sosial untuk menyampaikan berbagai informasi sekaligus berinteraksi dengan masyarakat. Saat ini banyak masyarakat yang menyampaikan keluhan atau pun memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Kediri melalui media sosial. “Era nya sudah berubah. Masyarakat banyak memberikan masukan tidak lagi di kotak saran tapi melalui sosial media. Banyak keluhan masyarakat yang masuk ke DM pribadi saya,” imbuhnya.
Terakhir, Wali Kota Kediri mengungkapkan berdasarkan survei World Economic Forum (WEF) prospek profesi di 2025 salah satu profesi yang akan banyak dicari adalah digital marketing dan strategi spesialis. “Maka dari itu mulai dari sekarang banyak belajar tentang optimasi media sosial serta pemasaran online hingga pelajari karateristik dan statistiknya,” pungkasnya.